Luzhou merobek secarik kertas dari buku tulis souvenir dan menuliskan alamat email-nya di atas kertas tersebut.
Sementara itu, untuk akun FB, ia tidak bisa melakukan apa-apa.
Molina memasukkan kertas itu ke dalam kantongnya dan berkata, "Alamat email dan nama akun FB-ku ada di balik kertas pembungkus permen itu." Gadis itu memberi isyarat pamit dengan kedua tangannya sebelum berbalik dan pergi.
Luzhou memandang permen karet di tangannya, terdiam, dan memakan permen itu.
Emm…
Rasa vanilla mint?
Luzhou mencatat alamat email wanita itu dan kembali berjalan-jalan dalam ruangan konferensi.
Setelah berjalan selama beberapa saat, Luzhou melihat bahwa kejadian-kejadian seperti debat tadi memang sering terjadi.
Di sana, "kekalahan" bukanlah akhir segalanya, melainkan hanya "hasil".
Orang-orang dengan pemikiran setingkat yang berbeda akan berseteru dan berdebat, namun orang-orang dengan pemikiran sama dan berbeda tingkat tidak akan menghasilkan apa-apa.
Yang paling menarik, Luzhou melihat ada seseorang yang mengklaim bahwa ia telah membuktikan tahap terakhir Hipotesis Goldbach, atau lebih terkenal dengan "1+1" sehingga, saat ia lewat, ia bahkan tidak menunggu pemilik poster selesai menjelaskan, ia hanya melaporkan pemilik poster, sehingga pemilik poster tersebut merobek posternya dan berjalan pergi.
Walaupun jika dalam hal kesalahan tempat ini sangat ketat dan tanpa ampun, kesempatan untuk menunjukkan hasil riset di tempat ini adalah sebuah pencapaian besar, pencapaian yang akan membantu dalam karir akademik nanti.
Meskipun ada beberapa poster yang tidak berguna, pada akhirnya kebanyakan ilmu yang dibagikan di sini sangatlah berharga.
Misalnya, ada seorang pria yang melakukan riset tentang masalah pada Aljabar Witt. Walaupun hasil dari AutWn masih belum ditemukan, ada banyak sekali ide-ide yang sangat menarik hingga membuat banyak mahasiswa dan bahkan beberapa dosen tertarik.
Setelah berjalan melewati seluruh ruang konferensi, Luzhou melihat bahwa ia bisa mengambil souvenir lagi.
Akhirnya, ia meminta satu paket souvenir lagi di meja depan.
Jika pengetahuan dianggap sebanding dengan harta materiil yang nyata, saat ini ia mendapatkan banyak harta karun, seperti kapal seorang bajak laut yang nyaris karam karena penuh.
Pengetahuan itu tidak hanya ia dapatkan dari presentasi poster-poster di lobi.
Karena, fokus dari konferensi besar ini adalah beberapa presentasi berbobot yang hanya dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Di antara semua presentasi tersebut, Luzhou paling tertarik dengan presentasi 60 menit yang diberikan oleh Profesor Deligne. Presentasi tersebut berhubungan dengan Fungsi Zeta Riemann dalam integer positif, dan berbagai macam ide-ide revolusioner dilontarkan dalam presentasi tersebut.
Inilah presentasi paling serius di antara semua presentasi hari ini.
...
Pada saat istirahat makan siang…
Tim konferensi menyediakan makanan prasmanan sederhana dengan buah-buahan dan daging untuk para partisipan.
Luzhou mengambil sepotong daging dan salad dari tempat makanan, lalu duduk santai sembari mengingat semua yang ia pelajari hari ini.
Para mahasiswa teladan yang berpartisipasi dalam konferensi ini memiliki banyak sekali pencapaian dalam bidang akademik. Namun, hasil riset mereka kebanyakan hanya berkutat di bidang Teori Angka.
Terutama bilangan prima kembar.
Walaupun Luzhou tidak mendapatkan ilmu dari diskusi-nya bersama Dylan, mahasiswa S2 dari India itu, ia menjadi ikut optimis karena antusiasme sosok tersebut, sehingga akhirnya ia mendapatkan inspirasi.
"Aljabar hanya alat mempelajari Teori Angka, bukan satu-satunya jalan…"
Luzhou mengingat aksen kental pria itu, seraya memandang barisan rumus dalam catatan-nya dan memikirkan metode pembuktian Zhang.
"Dengan menggunakan fungsi lambda, apakah perhitungan dapat dilakukan dengan cara lain?"
Membutuhkan keberanian besar untuk melompat dan menggunakan ilmu dari bidang yang berbeda untuk membantu penelitian.
Matematikawan internasional telah menggunakan metode yang ditemukan oleh Zhang untuk mengurangi kemungkinan digit angka dari 70 juta menjadi 246. Selama kamu terus mencoba dengan memilih lambda (n) yang benar, maka pasti akan ada titik di mana perbedaannya menjadi dua digit…
… Mungkin?
Tetapi, seperti masalah pembuktian Hipotesis Goldbach, akan sangat sulit melakukan tahap terakhir itu. Kira-kira, kesulitannya bisa dibandingkan dengan mendaki gunung Everest.
Saat ia sedang berkonsentrasi, ia mencium bau parfum.
Seorang wanita yang membawa piring duduk di depannya dan berkata, "Sedang berpikir tentang matematika?"
"Iya."
Luzhou mengenal suara itu, sehingga ia tidak melihat siapa yang datang, dan terus berpikir.
"Di lantai atas, ada pesta minum kopi dengan orang-orang yang sedang mendiskusikan isi presentasi Profesor Deligne. Apa kamu tidak tertarik?"
"Tertarik, tapi… Saat ini aku tidak fokus dengan itu. Aku sedang memikirkan sesuatu yang lain." Luzhou menggeleng, membalik halaman catatan-nya, dan memakan sepotong tomat.
Molina memandang Luzhou, "Konferensi akademik adalah tempat bertukar informasi dan berdiskusi, dan konferensi seperti ini hanya diadakan satu atau dua kali setahun. Masih ada banyak waktu untuk melakukan riset. Bukankah kamu ingin belajar lebih banyak tentang matematika? Inilah saat yang paling tepat."
Luzhou menjawab dengan santai, "Konferensi matematika pasti akan ada setiap tahun, tetapi aku hanya akan mendapatkan inspirasi beberapa kali selama hidupku."
Molina terdiam, menatap Luzhou dan tertawa.
Luzhou memandang wanita itu dengan kebingungan.
"Memangnya kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya berpikir kamu ini menarik sekali." Molina mengangkat gelasnya, "kamu seperti sedang berusaha menangkap merpati yang terbang cepat."
"Terima kasih…?"
Walaupun ia tidak tahu apa maksud wanita itu, sepertinya wanita itu bermaksud baik.
Luzhou bersulang dengan wanita itu dan meminum jus buah yang telah disediakan.
...
Saat sore, suasana menjadi lebih santai, dan pada jam 4 konferensi akan ditutup. Para pemilik poster juga akan pergi, dan bersiap-siap untuk membuka booth mereka keesokan harinya pada jam 8.
Kamu kira semuanya akan berhenti tepat jam 4? itu tidak mungkin!
Bahkan, ada yang bilang fokus konferensi ini adalah waktu senggang setelah jam 4 sore.
Pada jam 6 malam, para penyelenggara mengadakan pesta cocktail di Hotel Princeton. Semua peserta akan diberikan makanan enak dan wine.
Bagi para pemula yang tidak mengerti tentang apa yang dibicarakan pada pameran, ini adalah kesempatan berbincang-bincang dan makan makanan enak. Pada saat inilah, para ahli dan sosok-sosok berpengaruh bisa didekati dengan lebih mudah.
Mungkin saja, jika para ahli berada dalam pengaruh wine, mereka akan lebih mudah diyakinkan.
Dan… Meyakinkan mereka bukanlah hal yang tidak mungkin.
Luzhou tidak begitu tertarik berbincang-bincang, namun ia lebih memilih berdiskusi pada acara ini ketimbang acara minum kopi tadi. Jika ia melewatkan pesta ini, ia akan rugi besar.
Malam itu, Luzhou mengenakan jas dan sepatu kulit, rambutnya diberi gel agar rapi.
"Lumayan."
Melihat wajahnya yang tampan di cermin, ia tersenyum puas. Namun, ia juga merasa sedikit khawatir.
Bagaimana jika ketampanannya membuat mereka tidak menyadari kemampuannya?
Dia kan salah satu peserta yang terkuat…
Tiba-tiba, saat ia merapikan rambut, terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.