Setelah menunggu lama dan memeriksa email setiap beberapa jam, akhirnya Luzhou mendapat pesan dari redaksi Sains Material Komputer. Pesan itu dikirim oleh editor jurnal, yang menyatakan bahwa makalah-nya sudah lulus peninjauan kembali, dan siap untuk dipublikasikan pada edisi selanjutnya.
Pada bagian akhir surat, terdapat sebuah komentar dari peninjau bernama Moungi G. Bawendi[1]. Namun, komentar itu hanya berisi satu kata.
"'Interesting?' Menarik? Aku tidak tahu, ini artinya bagus atau buruk?"
Menarik apanya? Menarik untuk dipublikasikan? Tapi, bukankah itu terlalu tidak penting untuk dimasukkan dalam email?"
Luzhou hanya bisa menggeleng melihat komentar itu.
Dengan penuh rasa ingin tahu, ia mencoba mencari nama "Bawendi" dengan bantuan mesin pencari.
Saat ia melihat hasilnya, ia terbelalak karena terkejut.
Bangsat, dia adalah seorang ahli terkenal! Pionir teknologi kuantum dan riset nanomaterial! Pemenang Penghargaan Raymond dan Beverly Sackler[2]!
Ternyata, dia adalah sosok yang terkenal di bidangnya.
Sebaiknya tidak main-main…
Luzhou kemudian memainkan Xiao Ai selama beberapa saat, sebelum melihat bahwa hari sudah malam. Ia segera menutup laptop dan bersiap-siap untuk tidur.
Namun, tiba-tiba Shi Shang yang sedari tadi berbaring dan bermain telepon genggam memutuskan untuk angkat bicara.
"Aku sudah dapat pacar."
Suasana kamar seketika hening selama beberapa saat.
Namun, keheningan itu dipecahkan oleh suara dengkuran Liu Rui.
Luzhou terdiam, tidak tahu harus menjawab apa karena sepertinya dialah satu-satunya yang bangun. Apakah ia harus menjawab pernyataan itu? Namun, tiba-tiba Huang Guangming yang sedari tadi berbaring menarik nafas.
"Dari kelas mana?"
"Kelas atas!" Ujar Shi Shang.
Bangsat!
Kelas incaran semua pria!
Liu Rui yang sedari tadi mendengkur, tiba-tiba tercekat dan mengeluarkan suara seperti babi kesurupan, hingga terbatuk-batuk karena entah tersedak apa.
Yah, tadi dia hampir saja menipu Luzhou. Sayangnya, suara tertawa babi itu terlalu keras.
Kemudian Huang Guangming berdehem dan berkata, "Jadi, wanita mana yang kamu dapatkan?"
"Pokoknya, dia dari Departemen Bahasa Asing." Jawab Shi Shang.
Huang Guangming pun terkejut, "Bangsat, jadi kamu sekarang berpacaran dengan gadis yang memberimu bunga waktu Festival Musim Gugur Jin? Hebat sekali!"
Shi Shang menggaruk hidungnya dan tersenyum penuh kebanggaan, "Benar kan? Aku hebat, kan?"
"Iya, iya… Iya, kamu memang hebat! Kepala kamar, kami menunggu janjimu! Kami semua, para mahasiswa tahun kedua, menunggu janjimu!" Huang Guangming menjawab.
Liu Rui berhenti berpura-pura tidur dan berkata, "Aku juga menunggu."
Luzhou hanya tertawa dalam hati.
Hah! Memang dasar mereka.
Kalau saat-saat begini, mereka membicarakan persahabatan. Coba kalau saat-saat lain.
Ia sudah kenal berandalan-berandalan itu!
"Iya, iya, aku akan membantu kalian. Aku, Kakak Shang, akan memastikan kalian mendapatkan pasangan!" Shi Shang berkata dengan berani.
"Setan!" Umpat Liu Rui.
Huang Guangming pun berkata, "Tenanglah, kalian semua. Dia ini masih Kakak Fei yang kalian kenal. Tidak seperti si mahasiswa teladan ini, yang hanya bisa tidur, tanpa membantu teman-temannya."
Mendengar perkataan tersebut, Luzhou menjadi sebal.
Memangnya dia sampai begitu, ya?
Tanpa memedulikan suasana, ia segera menjawab, "Kalian bilang apa tentang aku?"
"Tidak ada apa-apa, apa kamu mau ikut juga?" Tanya Shi Shang.
"Iyalah! Kenapa tidak?" Balas Luzhou.
Namun, setelah mengatakan hal itu, Luzhou segera menyesali perbuatannya.
Makan-makan dengan orang-orang asing?
Nyanyi di karaoke? Bermain permainan papan?
Kedengarannya merepotkan.
Atau…
Membuang-buang waktu?
...
Sains Material Komputer adalah bidang baru, bidang yang masih trending di mata kaum akademik.
Tidak seperti makalah-nya tentang Teori Angka beberapa waktu lalu, makalahnya kali ini adalah makalah yang membahas efek nanotube karbon pada pencampuran air tingkat awal, sama sekali tidak menghasilkan sensasi media. Bahkan, tidak ada berita sama sekali.
Namun, dalam kalangan yang berkutat dalam Sains Material, makalah itu mengundang sensasi.
Alasan sensasi itu bukanlah karena tipe makalah, tapi karena banyak sekali makalah yang membicarakan material semen dan hasil percampuran. Namun, yang membuat makalah itu menjadi sensasi adalah, metode matematika dan rumus-rumus yang dibuat dan digunakan Luzhou dalam bagian pembuktian. Sehingga secara tidak langsung, ia menyumbangkan rumus baru dalam bidang yang masih baru, rumus yang bisa digunakan sebagai dasar penelitian-penelitian di masa depan.
Inilah mengapa Bawandi memberi komentar "Interesting!" pada makalah itu.
Waktu berlalu, dan minggu-minggu ujian semakin dekat. Tidak lagi terdengar suara khas musik Summoner Canyon[3] dalam kamar 201, karena Huang Guangming, salah satu pemain paling kompetitif dalam kamar tersebut, ikut mengambil buku dan mempelajari bukunya yang sudah berdebu itu di perpustakaan.
Luzhou sudah memahami semua materi yang ada di buku, sehingga ia tidak terlalu merasakan tekanan minggu-minggu ujian.
Luzhou menghabiskan waktunya di perpustakaan, membuka buku-buku dan makalah dari luar negeri dan membacanya dengan bantuan mesin penerjemah. Dengan metode ini, ia bisa belajar pengetahuan baru sembari meningkatkan kemampuan bahasa inggris-nya.
Setiap minggu, seperti biasa, Luzhou mengajari Han Mengqi dan mengerjakan soal-soal yang mudah untuk mengistirahatkan pikirannya. Ditambah lagi, mengubah seorang pupuk bawang menjadi murid teladan membuatnya merasa sangat puas.
Di bawah bimbingannya, nilai-nilai Han Mengqi semakin meningkat, hingga Nyonya Yang meningkatkan gaji per jamnya dari 100 yuan menjadi 500 yuan. Akhirnya, setiap minggu, Luzhou mendapatkan 2500 yuan.
Namun, penghasilan itu hanya penghasilan sampingan.
Ia mengingat semua yang terjadi selama enam bulan terakhir ini.
Memang benar, pengetahuan adalah kekuatan.
Ia lulus S1 saja belum, namun ia sudah mendapatkan gaji yang sangat tinggi, ditambah dengan berbagai beasiswa dan tabungannya yang melebihi satu juta yuan. Walaupun uang itu tidak cukup untuk membeli rumah, setidaknya uang itu cukup untuk jaminan mulai mencicil rumah.
Selain itu, walaupun ia belum mendapatkan hadiah dan belum menyelesaikan misi, ia sudah memiliki rencana untuk menggunakan poin-poinnya.
Belakangan ini, selain matematika, ia telah mempelajari banyak sekali makalah-makalah di bidang fisika, kimia, dan sains material. Sebagai seorang ahli akademik, ia harus melakukan riset sesuai dengan tren saat ini.
Sepertinya, teman-teman sekamarnya pun termotivasi saat melihat kerja kerasnya. Bahkan, Liu Rui meminta izin untuk menyalin semua dokumen yang ia unduh dari internet.
Luzhou memutuskan untuk membantu menyalinkan dokumen-dokumen itu, karena ia tidak ingin Liu Rui melakukan kesalahan-kesalahan yang bisa dihindari. Liu Rui adalah sosok yang bisa saja berjalan dan terpeleset pada kulit pisang karena tidak fokus.
Dan…
Benar saja, saat membuka semua makalah itu, ekspresi Liu Rui berubah kecut.
Liu Rui memutuskan untuk menutup aplikasi PDF dan berpura-pura tidak tahu, kemudian mengambil kertas buram seraya menunduk dan melamun, entah tentang apa.
Luzhou tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, namun ia hanya tahu, beberapa hari ini, raut wajah Liu Rui terlihat sangat masam.
[1] Kimiawan dari Amerika (https://en.wikipedia.org/wiki/Moungi_Bawendi)
[2] Penghargaan bidang kimia yang dipelopori oleh Raymond dan Beverly Sackler (https://english.tau.ac.il/Sackler-Prizes)
[3] Nama tempat di League of Legends.