Stasiun kereta.
Fang Ping meraih tangan orang yang di hadapannya dan ia mendapati pergelangan tangan orang tersebut berwarna ungu. Hasilnya benar-benar di luar dugaan sebab orang tersebut tidak mengancam atau menghunuskan pisaunya, melainkan mengangguk dan menunjukkan rasa hormatnya kepada Fang Ping.
Fang Ping menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggaman tangannya.
Orang tersebut berlari lebih cepat daripada kelinci, bahkan orang-orang yang berada di sekitarnya sepertinya adalah anggota kelompoknya. Mereka berlari dalam sekejap mata.
Fang Ping menghela napas dalam-dalam. Dunia ini berbeda. Hidup para pencuri itu juga sengsara. Di dunia pendekar, siapa yang tidak tahu bahwa orang-orang di sekitarnya adalah pendekar atau bukan?
Pencuri tadi mencuri secara acak. Saat bertemu dengan seorang pendekar, tak peduli seberapa berani dan ganasnya dia, ia tetap harus menghormati pendekar.