Chereads / Dunia Pendekar / Chapter 7 - Rintangan Kelas Bela Diri

Chapter 7 - Rintangan Kelas Bela Diri

Kepala Fang Ping yang dipenuhi dengan gagasan untuk menghasilkan uang dengan sangat cepat kembali disadarkan oleh kenyataan yang ada.

Di saat keluar dari dalam kamar, di luar pintu sudah ada Fang Yuan yang sedari tadi menunggunya.

Sesaat setelah melihat Fang Ping melangkah keluar, Fang Yuan berkata dengan getir: "Lapar! "

"Makan saja kalau lapar? "

Fang Ping berkata dengan wajar, Fang Yuan mengerucutkan mulut kecilnya, dengan gusar berkata: "Tidak ada uang, di rumah juga tidak ada nasi yang tersisa. Uang 50 Yuan yang kemarin diberikan oleh ibu, itu adalah uang makan siang kita berdua untuk 3 hari ini. Sekarang semua uangnya ada padamu, mau makan dimana? "

"Mau makan saja harus pakai uang? " Fang Ping seakan-akan merasakan sebuah serangan, berkata dengan keras: "Tadi pagi kamu tidak berkata seperti itu? "

Pada saat membelikan sate untuk gadis kecil ini, dia memakannya dengan begitu gembira.

Jika bukan karena Fang Yuan, Fang Ping tidak rela, uang 10 Yuan yang tersisa dihabiskan semua oleh gadis kecil ini.

Sampai saat ini Fang Ping baru mengetahui bahwa perasaan sayangnya pada Fang Yuan itu termasuk uang makan siang hari ini.

Intinya adalah yang Fang Ping punya sekarang hanya uang 10 Yuan dan tidak memakai uang 5 Yuan yang dimiliki oleh gadis kecil ini. Apakah benar Fang Ping akan mengeluarkan uangnya hingga habis tak bersisa?

Kenyataannya seperti yang sudah diduga, Fang Yuan dengan wajar berkata: "Tentu saja memerlukan uang untuk makan, semua uangku ada padamu, jadi seharusnya aku tidak perlu memikirkan soal uang untuk membeli makan siang.

"Fang Ping, aku lapar, sudah hampir jam 1 siang, aku mau makan! "

"He he! "

"Fang Ping, aku sangat lapar, sampai tidak bisa berjalan... " Fang Yuan mengelus perut kecilnya, tidak berhenti memelas.

Fang Ping tidak tahu harus tertawa atau menangis, ingin sekali menjulurkan tangannya mencubit pipinya yang tembem, dengan tidak berdaya Fang Ping berkata: "Makan, ayo kita makan, karena aku sudah mengambil uang jajanmu dan ternyata uang jajanmu adalah uang untuk makan siang. Padahal aku sendiri sudah melupakan semua masalah ini, tapi kamu masih saja mengingatnya dengan jelas. Dasar kamu gadis kecil nakal, sangat perhitungan dengan kakakmu sendiri yah? Apakah semua persyaratan yang lalu tidak berlaku lagi... "

"Tidak mau! " Fang Yuan menggelengkan kepalanya, ada ketidakrelaan yang tampak di wajahnya, tidak lama kemudian dari kantongnya sendiri dikeluarkan selembar uang kertas 5 Yuan, dengan berat hati berkata: "Ini kuberikan padamu, kamu bilang akan membelikanku makanan yang enak, beli baju, beli komputer…...semuanya harus tetap dihitung. "

Sebenarnya hubungan Fang Yuan dengan kakaknya sendiri sangat baik walaupun ada pertengkaran kecil.

Karena Fang Ping telah mengatakan suatu saat akan membelikannya makanan yang enak dan membeli baju yang bagus untuknya. Walaupun tidak mungkin sekarang, tetapi gadis kecil ini tetap menantikan Fang Ping melakukannya janjinya itu nanti setelah tamat kuliah.

Demi masa depan, Fang Yuan memutuskan untuk menyumbangkan seluruh uangnya ke Fang Ping, bagaimanapun juga tadi pagi dia telah memakan sate yang berharga 5 Yuan yang dibelikan Fang Ping.

Perhitungan gadis kecil ini sangat teliti, Fang Ping ingin tertawa tetapi tidak berdaya.

Fang Ping yang tidak memiliki uang juga merasa tidak punya kepercayaan diri.

Jika dia punya uang, buat apa demi sedikit uang bertengkar dengan gadis kecil ini.

…...

Setelah pulang makan. Fang Ping merasa benar-benar telah bangkrut tetapi jika masih ada uang 10.000 Yuan yang dimilikinya jika dia tidak menggunakan uang itu untuk keperluan biaya pendaftaran maka sekarang dia masih terhitung sebagai seorang pemuda yang kaya.

Karena keberuntungan mereka berdua menghabiskan masing-masing 5 Yuan untuk makan siang di sebuah kantin siap saji, sangat pas dengan uang 10 Yuan yang dimiliki Fang Ping.

Fang Ping tidak sampai hati untuk menggunakan uang 5 Yuan yang diberikan gadis kecil itu. Fang Yuan sekarang adalah seorang siswa sekolah menengah pertama, tidak mungkin jika Fang Ping tidak menyisahkan sedikit uang jajan pada gadis kecil itu.

Tidak ada uang, di sore hari mereka berdua tidak kepikiran untuk keluar rumah mencari makan.

Berbicara mengenai kenyataan, jika Fang Ping tidak membawa uang 10.000 Yuan itu saat keluar rumah jika di jalan dia kebelet buang air kecil, dia tidak akan bisa masuk ke WC umum yang berbayar.

Fang Yuan masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya, mengetahui kondisi kakaknya yang sedang tidak ada uang, dia tidak lagi menjahili kakaknya, beranjak menuju ke kamar mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Dan Fang Ping juga masuk ke dalam kamarnya sendiri, merencanakan masa depannya.

Saat ini yang ada di dalam benak Fang Ping hanya 2 masalah besar, pertama persiapan ujian kelas bela diri, kedua mencari uang.

Memperbaiki taraf hidup keluarga sebenarnya adalah hal sekunder bagi Fang Ping, masalah ini tidak perlu dicemaskan dulu.

Intinya adalah Fang Ping tidak memiliki uang, kecil kemungkinan untuk dia lulus ujian kelas bela diri.

Sekalipun mempunyai sistem yang tidak bisa di percayainya, Fang Ping merasakan apabila dirinya tidak masuk universitas bela diri, di masa depan masih bisa menjadi seorang pendekar.

Masalahnya adalah benarkah tekanan darah seorang pendekar harus besar?

Bagaimana dengan latihannya?

Bagaimana melakukan latihan jasmani, dan menembus ambang batas manusia normal?

Mengenai hal ini Fang Ping sama sekali tidak mengerti,tidak ada pelatihan khusus, siapa yang tahu sampai kapan baru dapat mempelajari pengetahuan ini, ujian akhir jelas adalah jalan pintas tercepat.

Mengenal keseluruhan dengan sendirinya tetap harus terencana dengan baik.

…...

Jam 3 sore, ibuku Li Yu Ying pulang ke rumah, sekalian membelikan makan malam.

Dikatakan bekerja selama setengah hari, kenyataannya waktu jam kerja hampir mendekati 8 jam, tidak sesantai yang dibayangkan oleh orang luar.

Fang Ping menyerahkan kartu ATM dan juga mengeluarkan uang 10.000 Yuan, Li Yu Ying tidak mengambilnya kembali, meminta Fang Ping membawa uang itu besok untuk melunasi biaya pendaftaran.

Kemungkinan mengetahui bahwa kedua anaknya tidak mempunyai uang, Li Yu Ying memberikan lagi uang makan 50 Yuan kepada Fang Ping.

Mungkin karena takut anak perempuannya akan tertipu lagi oleh kakaknya sendiri, kali ini Li Yu Ying memberikan secara pribadi uang 20 Yuan kepada Fang Yuan, setelah mendapatkan uang tersebut gadis kecil ini tertawa lepas.

Fang Ping sangat ingin memberitahu ibunya, dia tidak menipu gadis kecil itu, gadis kecil itu yang licik, membuat perhitungan dengan kakaknya sendiri!

…...

Senin, 7 April.

Dibandingkan dengan hari kemarin yang sangat membingungkan. Fang Ping hari ini ke sekolah dia merasa lebih tenang dan yakin untuk mendaftar kelas bela diri.

Teman sebangkunya Chen Fan lebih dulu datang ke sekolah daripada Fang Ping.

Saat Fang Ping tiba, kertas latihan soal Chen Fan sudah terisi lebih dari setengah, tidak tahu apakah Chen Fan mengerjakan latihan soal pagi ini atau kemarin sudah dikerjakan lebih dulu.

Chen Fan tidak ikut mendaftar kelas bela diri, dia lebih fokus untuk ikut ujian di kelas sastra.

Daripada tidak lulus ujian kelas bela diri, Chen Fan lebih memilih ikut ujian kelas sastra dan masuk universitas yang bagus. Berbeda dengan Fang Ping yang berharap jika lulus ujian kelas bela diri setelah lulus bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak daripada lulusan dari universitas yang biasa.

Melihat Fang Ping yang baru tiba, Chen Fang meletakkan pena mendongakkan kepala dan berkata: "Fang Ping, kertas soal matematika yang diberikan guru kemarin sudah dikerjakan? Kita bandingkan jawaban kita masing-masing. "

"Hah? "

Fang Ping tersenyum. Berkata dalam hati 'Siapa yang akan tahu, apakah dia sudah mengerjakannya atau belum. Baru kemarin soal tugas matematika dibagikan, dua hari ini dia tidak memeriksa tas sekolahnya, tidak ada yang akan tahu sudah dikerjakan atau belum.'

Melihat gelagat Fang Ping yang seperti ini Chen Fan sudah mengerti, mengernyitkan dahi berkata: "Fang Ping, ujian akhir tinggal beberapa hari lagi, biarpun kita sekarang tidak ada pelajaran yang lain, utamakan untuk terus mengulang-ulang pelajaran, karena mungkin saja jika bisa mengerjakan beberapa soal akan lulus ujian akhir bukan? "

"Benar Benar Benar, benar apa yang dikatakan Xiao Fan Fan, beberapa hari ini aku sedikit pusing, sebentar lagi akan ku kerjakan."

"Kamu..."

Chen Fan terlihat tak berdaya, ini bukan karena Fang Ping memanggilnya. Ini bukan pertama kalinya Fang Ping berteriak kepadaku.

Dia hanya merasa Fang Ping sedang menjerumuskan dirinya sendiri.

Di dalam masyarakat, walaupun kedudukan pendekar lebih tinggi dari orang biasa, tetapi orang biasa itu sendiri juga ada tingkatannya.

Yaitu Orang yang memiliki uang dan orang yang tidak memiliki uang. Ada orang yang memiliki sedikit kekuasaan, orang yang bekerja untuk orang lain, orang yang bekerja di perusahaan besar, orang yang bekerja di pabrik…...

Semua orang di tingkatan yang berbeda mempunyai perlakuan yang berbeda pula.

Yi Zhong adalah sekolah menengah terbagus di kota Yang, nilai Fang Ping di SMA kelas 3 (Tingkat 4) tidak terlalu unggul, tetapi juga tidak terlalu jelek diantara teman-temannya. Dengan berusaha sedikit lagi, masih ada harapan untuk masuk perguruan tinggi yang terkenal.

Jika Fang Ping mendapatkan keberuntungan yang besar yaitu sudah menyandang predikat siswa paling unggul dan mendaftar di kelas bela diri, jika tidak lulus ujian kelas bela diri belum tentu tidak ada kesempatan baginya bila ingin mendaftar di universitas terkenal.

Jika sekarang saja sudah menyerah, jangankan berharap ingin masuk universitas terkenal. Untuk masuk universitas biasa saja mungkin itu hanya angan-angan yang terlalu tinggi.

Chen Fan dan Fang Ping sudah 2 tahun menjadi teman sebangku. Chen Fan tahu bagaimana keadaan keluarga Fang Ping yang tidak jauh berbeda dengan keluarganya. Keadaan keluarga Fang Ping malah lebih buruk ketimbang keluarganya. Bagaimanapun juga biaya untuk 2 orang anak lebih banyak ketimbang keluarganya karena Chen Fan hanya anak tunggal.

Chen Fan ingin berbicara lebih banyak kepada Fang Ping. Di saat dia sudah ingin mengatakannya tetapi tidak pernah jadi. Dari pengamatannya bagaimanapun juga 2 hari ini Fang Ping terlihat sangat sering malas-malasan.

Di saat mereka berdua sedang berbincang, Yang Jian yang duduk di barisan depan menoleh ke belakang, dengan wajah yang ceria berkata: "Fang Ping, Chen Fan, kalian berdua sudah mendengar berita terbaru belum? "

Wajah Fang Ping berubah seketika dan berkata. "Kamu Seorang siswa yang tegap dengan jambang di wajahnya tetapi malah suka bergosip."

Chen Fan juga terlihat malas untuk menjawabnya sehingga menjawab, "Jika ada waktu lebih baik mengerjakan soal latihan dari pada bergosip, tidak ada waktu untuk melihat berita di televisi."

Yang Jian juga tidak terlalu ambil pusing dengan jawaban mereka, tersenyum berkata: "Ada berita baru di internet, tentang pertandingan antara Master Ma dengan Tai Mu, rencananya akhir bulan ini mereka akan bertanding. Dan lagi tempat diadakannya pertandingan itu di negara kita China! Saat ini banyak wartawan yang pergi mencari tahu keaslian berita tersebut, mungkin nanti akan ada video yang beredar keluar..."

'Yang Jian berbicara sampai mulutnya berbusa, pertarungan master tingkat delapan dimana saat ini termasuk langka.'

Dulu mungkin saja pernah ada, tetapi mungkin karena usia mereka masih kecil jadi ingatannya tidak dalam, atau mungkin juga pertarungannya tidak diketahui orang banyak jadi hanya orang sekitar saja yang mengetahui hasil pertandingan. Tetapi ini hanya beberapa tebakan saja yang sebenarnya belum jelas kepastiannya. 

Kali ini untuk sekarang akan berbeda, mungkin karena ada hubungannya dengan perkembangan internet. Saat ini penyebaran informasi menjadi sangat cepat, masyarakat menerima informasi dengan mengandalkan jaringan internet, seperti mereka mungkin bisa menonton pertandingan antara Master Ma dengan Tai Mu dalam bentuk video.

Setelah bergosip tentang masalah pertarungan Kakak Xiao Ma, Yang Jian dengan cepat mengalihkan pembicaraan, bercerita tentang dirinya sendiri: "Hari ini pendaftaran kelas bela diri akan dimulai, ayahku sudah mengatakan berapapun biayanya harus tetap mendaftar kelas bela diri. Ayahku berkata keluarga kita keluarga Yang dan dia sangat mengharapkan aku lulus ujian kelas bela diri dan menjadi seorang pendekar. Huh, ini tekanan yang sangat berat, jika sampai tidak lulus, bagaimana yang akan kalian katakan? "

Fang Ping tertawa dan berkata: "Kalau aku bilang, kamu ini sedang membanggakan dirimu atau memamerkan dirimu? "

Yang Jian tersenyum, buru-buru menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak.. bukan membanggakan diri sendiri, ini tekanan yang ada sangat besar bagi ku, bukannya kalian tahu tentang keadaanku. Di ujian ada 5 rintangan kelas bela diri, bisa melewati 3 rintangan saja sudah sangat lumayan bagiku untuk bisa melewatinya, sisanya serahkan pada keberuntungan."

"5 rintangan kelas bela diri? "

Fang Ping yang awalnya terlalu suka topik pembicaraan Yang Jian. Tetapi karena Yang Jian mengatakan tentang 5 rintangan untuk ujian kelas bela diri hal itu membuat mata Fang Ping terlihat bersinar terang.