"Hi... " Makayla berkata kepada seorang lelaki yang kebetulan duduk disebelahnya. Lelaki tersebut senyum mesra memandang Makayla. " Reid... And you?" Tanya lelaki yang duduk disebelah Makayla. " Makayla. Just call me Kay..." Makayla menjawap sambil memberikan senyuman manis. " So you're from Malaysia? " Tanya Reid. " Yes. I work in KL, and I am here for a holiday. How about you?" Tanya Makayla kembali. " Cool... You're so lucky. Malaysia is a beautiful country. I am also working in K too... but actually from UK." Jelas Reid lagi. " Owh... So how long have you been working in KL? " Tanya Makayla lagi, Makayla sudah mula selesa berbual dengan Reid. " One year... Before KL I was in Singapore for two years..." Makayla senyum dan mengaguk. Belum sempat mereka menyambung perbualan, Pemandu pelancong sudah mengumumkan mereka sudah sampai di destinasi pertama.
Sepanjang Island hoping Reid menemani Makayla, malah mereka saling membantu untuk mengambil gambar masing-masing di beberapa tempat yang begitu cantik. Segala kekusutan yang dialami Makayla hilang begitu sahaja. Benar kata orang, bila kita memilih untuk keluar menjelajah, We meet new people and breathe a new fresh air. " So since we are staying at the same resort, I will probably see you at dinner?" Tanya Reid. Makayla diam seketika, memikirkan wajarkah dia keluar bersama Reid, lelaki yang dia baru sahaja kenal, malah keluar dengan lelaki lain selepas saja putus dengan Kyle. " Errrr.... Okey... Sure... See you later... Thanks for today... Reid... It was really nice meeting you..." Akhirnya Makayla bersuara. Makayla dan Reid terus pulang ke bilik masing-masing.
Mom: Hi, Kay how was your day? I Hope you are alright. Call me once you have connections.
Kay: Hi mom. Don't worry. I am fine. I went Island hopping today. It's so beautiful here. Do you and Uncle Fariz want to meet up with me here... We could have a short holiday. But if uncle Fariz can't make it why not make it a mother - daughter trip?
Mom: I'm glad your fine. But actually I promised Mia to go with her to Frazer tomorrow. Sorry Kay. Next time.
Makayla kecewa. Entah kenapa semua keputasan Puan Valerie harus berdasarkan Amelia. Makayla menelan air liur. Air mata mula merembes keluar. Hati Makayla tiba-tiba sakit bila Amelia tetap dapat perhatian dari Puan Valerie, setelah apa Amelia buat kepada Makayla. ' You are so lucky Mia. Mom still puts you firsr. Since mom and dad seperated. Since you hated mom, everything is about you. Now you hurt me, everything is still about you.' Makayla bermonolog sendiri.
Kay: Alright mom. Enjoy.
Makayla masuk ke kamar mandi, lama Makayla berendam dalam tub. Sambil memesang lilin aromatherapy. Sejak putus dengan Kyle, Makayla semakin sensitive, Makayla terlalu sayangkan Kyle, namun Kyle memilih untuk mendengar kata-kata fitnah tentang Makayla dari Amelia dan Laikha. Kyle sanggup menggunakan Laikha untuk membalas dendam dengan Makayla. Dendam yang tidak bertempat. Air mata Makayla dilap sekali lagi. Makayla bangun dari tub mandi, dan memadam lilin aromatherapy yang masih bernyala. Telefon bimbit yang sedang dicas, Makayla ambil.
Freya: Babe, how are you? Hope your fine. Always thinking of you. Hugs and kisses💞💞💞
Makayla senyum melihat whatsapp dari Freya. Tidak sangka Freya risaukan dirinya.
Kay: Thanks babe. I am fine. On vacay. Hugs and kisses too.💋
Janina: Kay... Miss you hope you are doing fine... Nina dgn Freya dekat Pavi... Balik cepat... Okey... Nanti kita shopping... Release tention. Okey.💋💞
Kay: Miss you too Janina... Take care💋
Makayla buka galerie telefon bimbitnya, niat mahu menghantar gambar kepada Freya dan Janina. Namun mata Makayla tertumpu kepada gambar selfie Makayla bersama Reid. Makayla senyum. Makayla meletak telefon kembali di meja dan membuka bagasinya dan mengambil beach dress berwarna kuning. Rambut Makayla disanggul tinggi. Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Setelah menyembur perfume Lancome La Vie este Belle ke tubuh, Makayla mengambil tas tangan dan keluar menuju ke restaurant.
Reid melambai kearah Makayla, Makayla senyum dan membalas lambai Reid. Makayla berjalan kearah meja Reid. Reid bamgun dan keluarkan kerusi supaya Makayla boleh duduk. ' Oh mai god... He is such a gentleman... ' bisik hati Makayla. Pelayan datang membawa sebotol champagne dan menuang champagne tersebut ke dalam gelas Makayla dan juga Reid. " I hope you like champagne..." Reid berkata sambil senyum ke arah Makayla. Makayla terus tidak keruan. Makayla rasa bersalah sebab Reid sudah tentu membelanjakan wang yang banyak hanya untuk sebotol champagne tersebut kerana harga alcohol di Malaysia memang agak mahal. " Reid... You didn't really have to... Get this..." Makayla berkata perlahan. " Don't worry Makayla... It is fine... Cheers to a new friendship..." Reid berkata sambil mengangkat gelas. Makayla senyum dan mengankat gelasnya lepas itu melagakan gelas mereka.
Mata Kyle tidak berkalih memandang pasang yang berada di meja yang tidak berapa jauh dari Kyle dan Laikha. ' Makayla'. Bersama seorang lelaki berkulit putih. Tanpa menunggu Kyle mengambil telefon bimbitnya dan mengambil beberapa gambar Makayla dan lelaki yang bersamanya. ' You are so done Kay. ' bisik hati Kyle yang sedang membara. Laikha yang baru sahaja pulang dari bilik air duduk dihadapan Kyle. Kyle memandang Laikha. Perasaan sayu menjengah hatinya. " Laikha... I should have dated you...long before... I was a fool..." Dahi Laikha berkerut. " What's wrong Kyle? Kenapa tiba-tiba?" Tanya Laikha hairan. Kyle sudah menangis memandang kearah sesebuah meja yang tidak jauh dari mereka. " Kyle I thought you said you were over her. And what is she doing here?" Laikha sudah hilang sabar. Laikha berdiri dan menuju kearah Makayla. Kyle membatu, tidak mampu bergerak untuk menghalang Laikha.
Muka Makayla tiba-tiba basah dengam champagne. " Stalker!" Jerit Laikha. Reid terus berdiri. " Excuse me are you crazy!" Marah Reid kepada Laikha. Makayla juga kaku, tidak sangka yang Laikha berada di resort yang sama. " Hey! Perempuan! Kalau nak stalk saya dan Kyle pun use your brain idiot. You are just proving to Kyle you are not worthy. Owh... Your girlfriend here has been cheating on you all this while." Laikha berkata sambil memandang sinis ke arah Reid. Makayla terus berdiri dan berlari keluar dari restaurant. Reid memanggil pelayan restaurant dan memberi arahan untuk kenakan tindakan kepada Laikha. Selepas itu Reid berlari keluar untuk mencari Makayla. Dompet Makayla juga dibawa disebabkan Makayla tertinggal dompetnya.
Makayla mahu membuka kunci biliknya, tetapi baru teringat dompetnya tertinggal di restaurant. Tidak lama Reid sampai di depan pintu Makayla. " Makayla... Are you alright?" Tanya Reid. Makayla menekup mulutnya dan menggeleng. Air mata deras mengalir di pipi. Reid jatuh kasihan dengan Makayla. Walaupun baru kenal Makayla, Reid tahu Makayla seorang gadis yang baik. Reid memeluk Makayla dan cuba menenangkan Makayla. " it's alright Makayla... It's alright... I am here for you..." Reid cuba menenangkan Makayla. Makayla terduduk di anak tangga hadapan pintu biliknya. Reid memutuskan untuk duduk bersama Makayla. " I think I am flying home tomorrow... Reid... Thanks for everything today Reid... You made me forget about what was going on in my life..." Reid menepuk bahu Makayla. " Do you mind sharing?" Tanya Reid.
Makayla menceritakan semuanya kepada Reid. Reid pula setia mendengar masalah Makayla. " Makayla... You deserve someone way better than him..." Pujuk Reid. Makayla diam. " Makayla... We didn't even get to have dinmer... I know you wouldn't want to go back to the restaurant... Would you like to have dinner somewhere else?" Tanya Reid lagi. Makayla senyum kecil. " Maybe we could go back.... I am fine..." Reid dan Makayla berjalan beriringan ke restaurant untuk sambung makan malam mereka yang tergendala.
" Laikha... Laikha..." Panggil Kyle. Laikha masih tidak endah panggilan Kyle. Manager restaurant telah menghalau Kyle dan Laikha keluar. Laikha masih berjalan dengan pantas. " Laikha!!!" Kyle sudah meninggikan suaranya. Langkah Laikha terhenti. " I thought you were over her Kyle! " Marah Laikha. " Laikha... I am over her... Benar... Dia curang dengan Kyle... Kyle dah nampak dah dengan kepala mata Kyle sendiri... And that's why Kyle sedih Laikha. I wasted years with her just to be fooled." Jelas Kyle. " Kyle... I know you missed her... Bila kyle tidur dengan Laikha... Kyle tersebut nama Kay. And now what is she doing here Kyle. Obviously stalking. Kyle... I gave everything to you... But... You still love her..." Laikha sudah separuh menjerit. Kyle mengeluh. Laikha mengatur langkah lagi. " Laikha... Don't go... Please... I love you...." Langkah Laikha terhenti. " Laikha... Kyle tak tahu kenapa kita perlu gaduh pasal ini. Please Laikha... Listen to me.... I am done with her... Kita kahwin bila kita balik. I promise." Laikha mememluk tubuh. " I am not sure Kyle. I don't even know if this is right." " Laikha... Don't spoil our holiday. This was supposed to be about you and me not about her. Esok kita check out kita balik." Laikha diam. " Laikha... Let's go back to the room..." Pujuk Kyle. " Lupakan kita ada jumpa dia... Forget her... Please..." Rayu Kyle. Laikha menganguk perlahan. " Fine... But I am not ready to face the media... Can we go somewhere else Kyle... " Kyle memeluk Laikha. " Okey..." Kyle membalas dan mencium dahi Laikha.
" We are sorry about what happened earlier miss Makayla. " It's okey... " Makayla membalas dengan senyuman manis. Seorang pelayan lagi memberikan tuala kepada Makayla. " Gosh... I forgot that my dress is still wet...Thanks thought..." Tambah Makayla lagi. Selepas itu Reid dan Makayla memesan makanan mereka. " Kay... Can I get your number.. we should go out when we get back to KL..." " Sure... I will give you my number after this... I am planning to head back tomorrow." Reid memandang Makayla. Walaupun baru mengenali Makayla hati Reid tertarik kepada Makayla namun Reid tidak mahu terburu-buru untuk menjadikan Makayla sebagai kekasihnya, kesilapan masa lalu mengajar Reid untuk tidak terburu-buru terutama sekali bila melibatkan percintaan.