Chereads / Maukah Kau Bahagia Bersamaku / Chapter 3 - KESEDIHAN YANG MENDALAM

Chapter 3 - KESEDIHAN YANG MENDALAM

Seperti malam biasanya, jika muslimah membangunkan suaminya untuk sholat, pasti tidak ada respon sedikitpun.

kali ini muslimah membiarkan Andy dan tidak menggangunya lagi.

Ia membiarkan suaminya itu istirahat.

setelah ia selesai sholat subuh dan mengaji, muslimah pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan, agar Andy dapat sarapan sebelum pergi ke kantor.

" Aku harus minta maaf kali ini, aku sudah keterlaluan sebagai istri. tidak seharusnya aku marah ke mas Andy. "

gumam muslimah sambil meletakan nasi goreng dan juga telur dadar di atas meja.

waktu menunjukan pukul 05:00 pagi.

Muslimah pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

beberapa saat kemudian muslimah keluar dari kamar mandi lalu mengganti pakaiannya.

Namun saat ia sedang memakai jilbab, ia mendengar suara motor.

muslimah langsung berlari keluar dari kamar dengan jilbab, yg belum tertutup rapi di kepalanya.

tapi ia terlambat lagi kali ini, lagi dan lagi suaminya pergi tanpa pamit.

" Bahkan mas Andy tidak menoleh sedikitpun."

Air mata perlahan jatuh membasahi wajah cantiknya itu.

kecewa dan marah membuatnya tidak mampu mengendalikan dirinya untuk tidak menangis lagi dan lagi, saat suami yang begitu ia cintai tidak memperdulikannya lagi.

" Mungkin kau hanya lelah mas, Aku akan terus bersabar. aku yakin Allah melihat semua ini, dan akan memberikan hidayah padamu. "

Muslimah pergi ke dapur untuk sarapan dan melihat makanan yang ia siapkan untuk Andy tidak tersentuh sama sekali.

Ia pun mengambil rantang makanan dan menyalin nasi goreng itu untuk ia makan di sekolah.

Dalam perjalanan ke sekolah tanpa sengaja Muslimah melihat motor Andy terparkir di depan Indomaret.

Muslimah sempat menghentikan motornya.

Ia berpikir mungkin suaminya itu sedang membeli roti dan juga cemilan lain untuk sarapan, karena Andy tidak sarapan di rumah.

ketika muslimah menyalakan kembali mesin motornya, tiba-tiba saja ia terkejut melihat Andy keluar bersama dengan seorang wanita, lalu mereka pergi bersama.

" Tidak, tidak. Jangan berpikiran buruk terhadap mas Andy, itu pasti teman kantor mas Andy dan mereka hanya kebetulan saja bersama "

Muslimah mencoba meyakinkan hatinya, agar tidak goyah melihat hal itu.

Muslimah segera menyalakan mesin motor lalu pergi ke sekolah.

walaupun muslimah terus menepis pikiran buruk yang ada dalam otaknya, tapi tetap saja bayangan suaminya bersama wanita tidak bisa hilang.

bahkan saat mengajar pun ia sering mengkhayal.

" Bu Lia, Bu, " panggil salah satu muridnya yang ingin bertanya tapi muslimah hanya melamun.

Para murid yang melihat hal itu, saling memandang mencari tahu apa yang sedang terjadi.

siswa perempuan itu pun berdiri menghampiri muslimah, dengan membawa buku yang ada di tangannya. perlahan siswa menyetuh bahu muslimah yang sedang melamun.

" Bu Lia , "

muslimah terkejut mendengar panggilan itu.

" ah, iya "

jawab muslimah yang kaget.

" Maaf Bu, saya ingin bertanya tentang soal ini, sy belum begitu paham, bagaimana mengerjakannya. "

kata siswa itu sambil menunjuk soal yang ia maksud.

" Maafkan ibu, karena melamun. "

ucap muslimah kepada murid-muridnya, setelah itu menjelaskan soal yang tidak di mengerti muridnya itu.

Muslimah adalah Guru SMA, ia baru mengajar selama 2 tahun.

Ia mengajar dua mata pelajaran sekaligus Yaitu pelajaran Agama dan pelajaran Bahasa Inggris.

jadwalnya cukup padat di sekolah karena mengajar dua mata pelajaran.

sebenarnya ia hanya Ingin mengajar agama saja, tapi karena sekolah kekurangan guru bahasa Inggris dan kebetulan ia pasi berbahasa Inggris, jadi dia diminta oleh kepala sekolah untuk mengajar bahasa Inggris, sampai mereka mendapat guru bahasa Inggris.

sebenarnya gitu bahasa Inggris di sekolah itu ada 3 orang tapi satu orang lagi, telah pensiun dan mereka belum menemukan guru yang bagus untuk mengajar bahasa Inggris.

karena ia mengejar di SMA unggulan, jadi penerimaan guru sangat ketat.

Tanpa terasa jam pulang pun tiba, dan saat itu waktu menunjukan pukul 4 sore.

biasanya muslimah pulang jam 3 sore, karena harus mempersiapkan soal untuk semester para siswanya, muslimah pulang hingga sore.

Muslimah kembali ke rumahnya yang dingin itu, tanpa kehadiran suami dan juga anak di tengah keluarga mereka .

Mungkin itu juga yang membuat suami muslimah berubah padanya selama ini.

Tapi muslimah juga belum siap untuk berbagi suaminya dengan wanita lainnya, bukan karena ia egois tapi muslimah ingin mencoba sekali lagi dengan suaminya, namun mas Andy selalu saja menghindar.

Semuanya terasa berat ketika ia hanya menjalani semua ini sendiri, Ia bahkan pergi memeriksakan diri ke dokter dan hasil tes menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan kandungannya, ia ingin menyarankan suaminya agar memeriksakan diri ke dokter, tapi muslimah takut suaminya akan tersinggung .

" Mungkin belum rezeki mereka untuk memiliki seorang anak, Hanya sabar dan juga doa yang selalu muslimah panjatkan kehadirat Allah SWT, agar suatu saat suaminya itu berubah . "

Hari mulai gelap namun tidak ada juga kabar dari suaminya, seperti biasa pesan dan juga telpon dari muslimah selalu saja di abaikan tapi muslimah selalu berpikir positif terhadap suaminya .

Tugas istri adalah menunggu suaminya pulang kerumah dan tidak berburuk sangka padanya .

Kedua orang tua muslimah selalu mengajarkan bahwa seorang istri harus mematuhi semua perintah suami, dan juga membuat suasana rumah selalu damai untuk suami , semarah apa pun kita pada suami kita, tapi kita tidak bisa membantahnya, karena surga seorang istri ada pada suaminya dan jika suami ridho terhadap dirinya, dunia akhirat makan dia akan membawa kedua orang tua nya masuk kedalam surga yang sama dengan dirinya .

Seorang istri yang patuh dan taat serta tulus melayani suaminya, menerima segala kekurangan sang suami maka ia bebas masuk dari 8 pintu surga yang ia inginkan.

Rumah tangga muslimah tidak pernah terdengar atau tercium masalah sedikit pun, karena ia sangat pintar menyembunyikan semuanya.

Saat ibunya menelpon untuk menanyakan kabar muslimah, ia selalu mengatakan bahwa ia dan suaminya baik-baik.

walau terkadang sang ibu merasa cemas tapi muslimah selalu bisa meyakinkan hati sang ibu yang tinggal jauh darinya itu, agar lebih tenang.

Sedangkan Ibunda Andy begitu menyukai muslimah dan belum tahu, bahwa kehidupan rumah tangga anak dan menantunya sedang kacau, karena muslimah tidak ingin kedua orang tuanya itu khawatir.

Semua serba ia pendam sendiri, baik itu rasa sakit mau pun air mata yang kadang tak mengenal waktu dan tempat saat jatuh dari matanya, ketika mengingat perlakukan sang suami.

Terkadang rasa kecewa membuatnya ingin menyerah dengan pernikahannya, tapi mengingat bahwa perceraian bukanlah jalan terbaik menyelesaikan masalah.

muslimah masih terus menunggu dan menunggu suatu keajaiban, yang akan datang menghampiri suaminya.

Ia masih sangat mencinta Andy, apa lagi mengingat pertemuan mereka pertama kali, dan mereka melakukan ta'aruf selama 2 bulan lamanya lalu memutuskan untuk menikah.

Andy dikenal dengan sifat baik, serta pria yang Sholeh, yang mengenalkan Andy pada muslimah adalah Guru mengajinya.

Ia sangat yakin dengan penilaian sang Guru dan memutuskan untuk menerima lamaran Andy.

Kehidupan pernikahan mereka berjalan sangat baik dan bahagia.

Andy selalu saja memanjakan muslimah, Andy tidak pernah marah atau pun membentak dirinya sekalipun, Tapi badai itu datang menghampiri kehidupan rumah tangganya yang entah kapan dan dimana, Suaminya berubah 99 persen pada dirinya.

Mengingat hal itu, Muslimah tidak bisa menahan kesedihannya dan duduk menangis tersedu-sedu, di sudut kamarnya dengan menutup mulutnya menggunakan bantal, Agar tidak terdengar oleh orang lain tangisan pilu yang akan menyayat hati pendengarnya.

KAKAK MINTA REVIEW-NYA YA 😊

MAKASIH