" Anjani, maaf.... Gue tidak bisa ikut bersama Lo, karena sekarang adalah waktu Lo bersama dengan papa Lo, berusahalah untuk bersikap dewasa dalam menghadapi papa Lo dan Gue akan menunggu Lo disini."
Nasehat Antoni masih terngiang-ngiang ditelingaku , dan Antoni tidak mau ikut bersama denganku masuk ke dalam kantor Polisi untuk melihat papa di dalam, dia berkata lebih baik menunggu ku di kantin bersama dengan Pak Ali .
Papa akhirnya keluar menemuiku , dia pun terdiam dan duduk dihadapan ku , kulihat rambut papa kini tidak rapi dan klimis lagi , wajahnya yang mulai tidak terawat dan mulai ditumbuhi kumis dan brewok dan bajunya yang terlihat lusuh karena berhari hari tidak ganti.
sesunguhnya ada rasa iba di hatiku melihat papa seperti ini , tetapi jika aku mengingat apa yang telah dilakukannya terhadap mama , aku pun menjadi sinis melihatnya , mataku tajam melihat kearah papa , seakan akan benar benar bahagia melihatnya sengsara seperti ini.
" Untuk apa kamu datang kesini...? papa bertanya kepadaku , Papa memulai percakapan diantara kami .
Aku terus mencoba diriku agar setenang mungkin berbicara dihadapan papa. walaupun sesungguhnya aku masih penuh kebencian melihatnya.
" Anjani datang, Hanya ingin mengabarkan tentang pemakaman mama telah berjalan dengan baik dan lancar " aku pun menjawab pertanyaan papa dengan nada yang sedikit ketus karena marah dan benci kepada Papa.
" APAAA..... !!!! "
Mendengar apa yang telah ku ucapkan , papa pun berdiri lalu dan menatap ku dengan tajamnya, dia tidak percaya dengan apa yang telah aku ucapkan kepadanya . Aku berusaha menahan emosiku kepada papa , aku hanya bisa tersenyum melihat papa yang terus menatap wajah ku.
" Papa sekarang jangan khawatir , aku tidak akan merepotkan papa lagi ..." dengan nada sinis yang diiringi kebencian yang tidak bisa ku simpan aku berkata kepada papa .
" Dasar anak kurang ajar...!! Plaaaak....!!! "
tiba tiba papa berteriak mendekati ku dan tangannya dengan cepat menampar pipiku .
Ini bukanlah yang pertama kali bagiku papa melakukan hal ini , tetapi ini adalah yang terakhir bagiku untuk papa bisa melakukan hal ini kepada ku .
" Terima kasih pa....!! " ucapku kepada papa dan senyum yang tertahan, mata ini, aku tidak takut melihat papa , tidak ada air mata yang keluar dari pelupuk mataku , dan tidak ada rasa sakit yang kurasakan di pipiku akibat tamparan tangan papa , melainkan yang ada adalah rasa dendam yang semakin membesar dan membuat rasa sakit yang teramat sangat muncul di hatiku.
" Kamu masih panggil aku papa mu !! tetapi sedikit pun kamu tidak pernah menghargai papa mu ...!! " papa membentak ku dan inilah salah satu Tabiat papa yang tidak pernah lekang oleh waktu , yang membuat mama selalu menangis . Kutatap wajah papa dengan penuh dendam dan juga benci.
" Aku harus menghormati papa ?!? pernahkah papa menghormati mama !?! atau pernah kah papa menganggap aku ada di dalam dunia ini...PAPA..!!!"
Aku berkata kepada papa dengan nada yang keras dan penuh dengan amarah yang mulai bergejolak di jiwa ku , aku merasa bukan papa yang ada dihadapan ku melainkan musuh terbesar di sepanjang hidupku .
" Seharusnya papa sudah sadar , bahwa kepergian mama , adalah akibat ulah papa , jangan mencari kambing hitam untuk melampiaskannya...
Aku bukanlah anak kecil lagi yang bisa papa perlakukan dan papa bohongi seenaknya , semakin hari sikap dan tingkah laku papa membuat diriku semakin membencimu ...!! ini untuk yang terakhir kalinya aku melihat papa berdiri di hadapanku ! selamat tinggal pa , semoga Tuhan selalu memberkatimu ..."
ku ucapkan kata kata terakhir kepada papa , lalu aku pergi meninggalkan papa yang masih terpaku melihat ku setelah dia mendengar kata kata yang ku ucapkan kepadanya.
" Anjani...! Anjaniii....!! Kembali kamu ..!! papa belum selesai bicara...!!! "
Aku terus berjalan meninggalkan papa walaupun aku mendengar teriakan papa memanggil manggil namaku ,
" Mulai saat ini Aku tidak akan memperdulikan teriakan mu pa..!" ucap ku dalam hati dan terus kulangkahkan kakiku dan juga ku tutup telingaku rapat rapat agar aku tidak mendengarnya , aku merasa tugasku sudah selesai saat ini karena telah memberitahukan berita tentang mama .
Ku lihat Antoni sudah menungguku di parkiran mobil, tubuhnya yang tinggi sedang bersandar di mobilnya , wajahnya yang tampan dan senyumannya yang manis menyambut kedatangan ku .
" Sudah selesai semua Anjani ..? " tanya Antoni kepadaku dan dengan anggukan kepala lalu kujawab pertanyaannya .
" Hei..!! Apa yang dilakukan papa mu ! dia memukul diri mu lagi ya...! seharusnya tadi gue ikut bersama dengan Lo , jadi gue bisa mencegah hal ini terjadi .."
Antoni terperanjat saat dia melihat pipiku , ternyata tamparan papa masih membekas di pipiku , dan membuat kulit pipiku agak menebal beberapa inci . dan juga berwarna kemerahan karana bekas tangan papa.
" Eh... Kemana Pak Ali ? jangan bilang kamu suruh dia pulang ya... !" ku alihkan pembicaraan Antoni kepada ku, karena aku tidak mau membicarakan tentang hasil dari pertemuanku dengan papa tadi , bagiku semua ini cukup sudah sampai di sini . dan tidak ada lagi pertemuan antara aku dan papa sampai selama lamanya.
" Anjani..... gue tau apa maksud lo .... hmmm , ya sudah ayo kita pulang , kita sambut hari esok dengan cerita yang baru , dan lo musti kembali ke sekolah "
Tangan Antoni mengeplak ngeplak mesra kepala ku , dia benar benar memahami dan mengerti apa yang aku mau , walaupun aku telah menjadi pacarnya, tapi dia selalu memberikan kepercayaan dan ruang privasi bagiku , dia kini tidak paranoid dan tidak posesif , setidak nya aku benar benar merasa dilindungi dan nyaman untuk selalu bersamanya saat ini.
---***---
Pagi yang telah berganti malam , kulewati hari ini dengan airmata , kehancuran , sakit hati , dendam, kebencian dan terakhir adalah sebuah senyum kepastian. Kulihat lampu lampu disepanjang jalan yang menerangi wajah Antoni yang sedang duduk disampingku , rasanya tidak pernah bosan aku memandangi wajahnya , mungkin bisa di bilang Antoni adalah lelaki yang ideal dan impian , dia sangat tampan dan pintar juga pewaris tunggal perusahaan di keluarganya .
Entahlah , mengapa dia bisa suka dan jatuh cinta denganku.... aaahh cinta....! apakah cinta itu benar-benar ada di dalam dunia ini ?!
" Eh.. lo jangan buat gue jadi Salah tingkah donk..! gue tau kalo gue ini bikin hati lo tambah semakin cinta kepada ku..." canda Antoni membuyarkan lamunan ku tentangnya.
" Yeee... terlalu percaya diri kamu ini !... hahahahahha...!!"
Dengan mesra ku pukul wajah Antoni , dan kubelai mesra rambutnya . Setidaknya aku mengakui bahwa dia bisa membuat diriku merasa bahagia dan melupakan segala galanya , dia benar benar berusaha untuk membahagiakan diriku .
" Anjani kita makan dulu ya... biar kita pulang nanti langsung bisa istirahat, kamu ingin makan dimana ?"
Jika Antoni tidak berkata tentang makan , mungkin aku akan melewatinya seharian ini , karena kepalaku penuh dengan masalah, sehingga aku tidak merasakan lapar sedikit pun dan juga lelahnya tubuh ini .
" Ya..... ampuun... gue lupa! kamu pasti juga lapar yaa..maaf yaa... maa' aaf bangeet !! "
ku raih tangan Antoni dan dengan cepat aku meminta maaf darinya dengan manja dan kupasang wajah sedih ku dihadapannya .
" Hahahahahaha..... ga usah lo kasih tampang muka jelek lo dihadapan gue karena biar pun wajah lo jelek gue tetep akan sayang sama lo...!" . Dengan mesra Antoni mencubit hidungku dan mencandai diriku lewat perkataannya.
Antoni akhirnya membawaku kesalah satu resto lalu mobilnya berhentikan di depan Rumah makan Padang yang ternyata Rumah makan Padang ini adalah rumah makan dimana pertama kali aku bertemu dengan Antoni , ada sebuah kenangan disini antara aku dan dia , dan untuk pertama kalinya aku bisa mempercayai seorang laki laki didalam hidupku , hanya dia.... hanyalah Antoni .
============= °°° ============