" Teng..teng..teng..teng...!! Wooii banguun ..banguun...
teng..teng..teng..teng...!! wong malaas banguun...woiii nyaabuu yuuk..!?! ".
Dengan memukul mukul pantat penggorengan dan berteriak teriak aku berusaha membangunkan mereka berdua , tapi... memang sudah susah kalo punya aliran jurus kebo , biarpun diteriakin kebakaran tetap saja tidak bangun dari tidurnya . Aku sendiri heran kenapa Antoni juga belum bangun sudah sesiang ini , padahal biasanya tiap hari , paling telat dia bangun jam 8 pagi sudah rapih dan bersiap siap untuk pergi .
" Heh..!! Kalian berdua..!! jangan balapan bangun siang siang yaa...!! gue guyur pake air cucian baju baru nyaho lo pada..! BANGUN NGGA...!!! gue itung ampe 3 niih.. gue tau lo pada pura pura nyaingin kebo..!!".
Dengan suara yang sedikit menghancurkan telinga , aku membangunkan mereka , karena aku tau mereka ternyata hanya bermalas malasan... aku pun melanjut kan penghitungan ku... " Satu... Dua... Tiii..." , lalu..
" Iyaa.. iyaa.. gue dah bangun niih..." . Oman yang pertama menyahuti suaraku .
" Gue juga dah bangun dari tadi kok... jangan marah doonk.. ". Antoni pun langsung menyusul suara setelah Oman .
" Iye gue tau lo pada malas malasan...! makanya mao gue sirem pake air cucian , biar tau rasa..!!".
Dengan mulut mengomel aku berkata kepada mereka.
" Waduuuuchhh... jangan lo jadiin gue laki yang takut sama bini doonk.. cukup dalam rumah aja yaa.. jangan sampe kedengeran tetangga.. bisa kacau nanti dunia persilatan jagad rawa ini..". Dengan muka yang memelas Antoni merajuk kepadaku .
" Hahahahaha... gue tau Ton ! gue saksi lo.. kalo lo takut ma Anjani.. ! hahahaaha.....!".
mendengar rajukan Antoni , Oman pun mengejeknya.
" Bangke lo..! dasar teman ga tau diri...!! bukannya di bela malah direndahin martabat gue.. awas lo ya..!!".
Antoni pun dengan kesal membalas perkataaan Oman.
" Hahahahhahaha....". dan akhirnya pagi ini diawali dengan perang mulut yang diiringi oleh canda tawa bahagia .
Rencana pagi ini kami akan bertemu dengan Yudi , dia adalah sipir penjara yang selama ini selalu membantu dan dekat dengan papa . Antoni dan Oman sudah duduk tenang diruang makan , Aku sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua , walaupun aku tidak pintar memasak , setidaknya aku masih bisa membuat sarapan alakadarnya untuk makan di pagi ini
" Anjani ... waaah gue ngga keracunan kan makan masakan lo ini...?". Oman mengejek masakan ku .
" Tenang Man kalo lo mati ngga apa apa , gue siapin tanah makam yang deket jurang biar lo ngerasa lagi hiking terus.... hahahahhaha....! " .
Antoni pun membalas ejekan Oman.
" Hadeeeh.. ini pada mau makan apa pada mau lihat piring terbang sih..!!! pagi pagi dah buat keki orang aja..!! ". Menghadapi mereka berdua , Aku merasa seperti memelihara anak umur 5 tahun , tak henti hentinya urat leher ku ini mengeluarkan warna kehijauan untuk ber bicara dengan mereka .
" Hahahahahha.. gue serem deh kalo liat tampang lo dah kayak ratu neraka gini ...hahahhahaha !".
Oman masih tetap saja mengejek ku .
" Tuck...!" tanpa basa basi ku ketok kepala Oman dengan sendok sayur yang ada didepanku .
" Aduch...! , tega amat sih lo ama gue Anjani , ngga ada habis habisnye lo ya..demen amat kalo nyiksa gue". Sambil mengusap ngusap kepalanya yang kesakitan Oman berkata kepadaku .
" Hahahaahahaha... sarapan lo dobel pagi ini Man..!".
Antonipun tertawa melihat Oman dan akhirnya membuat diriku tertawa juga .... " Hahahahhaha.....".
Setelah selesai sarapan kamipun bersiap siap untuk pergi mengunjungi Yudi di LP .
Kali ini Omanlah yang menjadi supir , ditemani Antoni yang duduk disampingnya , Aku duduk tenang di belakang sambil merapikan buah buahan dan beberapa makanan yang akan di berikan kepada Yudi .
" Oh ya... lo masih inget ngga namanya siapa sih sipir penjara itu ? gue lupa..." . Oman bertanya kepada Antoni .
" Engga !..... hahahahahahaha... gue juga lupa , soalnya gue sibuk ngurusin tuan putri pingsan kan kemarin ....".
Antoni menjawab pertanyaan Oman .
" Namanya Yudi ". Aku pun memberitahukan nama sang sipir itu kepada mereka .
" Waduch ! kok lo inget , tapi diem diem aja sih..waah waaah waah... jangan jangan ada rahasia yang disembunyikan niiih.... lo kudu musti hati hati Ton..!".
Oman mulai mencari gara gara kepadaku .
" Man...lo mau gue sumpel kaos kaki bau ga..!! ada nih punya Antoni yang belum di cuci , masih ada di mobil ini...!". Aku pun berkata didekat telinga Oman , agar dia mendengar jelas perkataan ku .
" Hahahaha..... lo juga sih Man ! ngga ada kapok kapoknya cari masalah sama Anjani ,hahahaahah ".
Antoni pun menertawai Oman.
Hampir 2 jam di perjalanan , Kamipun akhirnya sampai di tujuan , Antoni bergegas turun ,dia pun langsung mencari kantin terdekat dari LP . Oman dan aku bertugas meminta ijin untuk dapat bertemu dengan Yudi . Tanpa menunggu waktu yang lama , Yudi pun keluar menemuiku .
" Wah... kalian ada apa yaa ? , menemui saya sampe datang kesini ? ". Tanya Yudi kepada kami .
Dengan tersenyum akupun membalas pertanyaannya
" Aku mau mengucapkan terima kasih , selama ini sudah bantu papa ...".
" Eh , ayo kita ngobrolnya diwarung , disana ada Antoni yang sudah nungguin kita ". Oman mengingatkan ku kepada Antoni .
Kamipun akhirnya menuju warung dan akan berbicara di warung yang tidak jauh dari LP , dan disana Antonipun sudah memesan minuman untuk kami semua .
" Hi Yud... gimana kabar lo...!". sambil berjabat tangan Antonipun menyapa Yudi .
" Waaah.... seneng banget rasanya di kunjungi keluarga baru hahahahaha....!". Yudi sangat bahagia melihat kedatangan kami , rona wajahnya pun tak bisa di tutupinya .
" Yud , boleh kah aku bertanya , apa ada pesan pesan terakhir yang papa bicarakan pada lo ?".
Tanpa basa basi aku pun membuka percakapan kami dan bertanya kepada Yudi .
" Terlalu banyak yang pak Bondan ceritakan kepadaku , cuma yang paling mengejutkan pada saat Pak Bondan sudah mengalami muntah darah dia baru mencerita kan rahasia hidupnya kepadaku .
Yudi pun mulai bercerita tentang papa kepadaku .
" Waktu pak Bondan sakit , siapa yang merawatnya..?".
Oman bertanya kepada Yudi .
" Saya lah yang merawatnya selama dia sakit ".
Yudi dengan cepat menjawabnya .
" Siapa Dokter yang memeriksa penyakitnya ? gue mo tanya Pak Bondan sakit apa sehingga dia muntah darah ?". Antoni pun bertanya kepada Yudi .
" Awal sakit nya pak Bondan , karena sebuah perkelahian antar tahanan lalu dia terkena tendangan yang mengakibatkan luka dalam , karena dia terlalu banyak pikiran dia terkena depresi dan demam yang menjadikan penyakitnya tak kunjung sembuh dan semakin parah ". Yudipun menceritakan awal penyakit papa kepada Antoni .
" Kenapa lo tau semua ?" . Aku pun semakin penasaran dan bertanya kepada Yudi.
" Yaa.. karena aku adalah Dokter yang merawatnya ".
" APA..!! " . Serentak kami pun terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Yudi .
" Tapi , kenapa lo bilang , kalo lo adalah sipir penjara ?".
Aku pun bertanya kepada Yudi .
" Karena pada waktu itu , pertama aku datang antar surat titipan pak Bondan aku memakai seragam , dan waktu ditanya , spontan aku menjawabnya sipir , dan nama itu melekat sampai kini , hahahhahahahha....!".
Dengan santai dan tanpa merasa berdosa diapun menjelaskan awal panggilan sipir itu kepadanya .
" Ya Tuhaaan... jika tidak ada yang menanyakan ini semua , aku merasa entah sampai kapan aku harus menanggung dosa ini..".
Dengan lemas aku pun berkata kepada Yudi .
" Hahahahahaha... kenapa jadi lo yang dosa ! kan yang salah emang si yudi , hahahhaha.... ".
Oman pun akhirnya menertawakan diriku .
" Sudahlah jangan bahas itu lagi , tidak masalah mau sipir ataupun dokter yang pasti aku hanya ingin berbuat baik dan bisa menolong kepada setiap orang yang aku temui ". Tersentuh rasa hati ini ketika Yudi serius mengungkapkan isi hatinya .
Aku ingin bertemu dengannya , karena benar benar ingin mengucapkan terima kasih atas semua pertolongannya kepada papa .
Tanpa sadar akupun terpaku menatap wajahnya , aku melihat wajahnya yang tampan dan selalu tersenyum kepada kami semua .
" Gue mencium ada aroma aroma perselingkuhan nih".
Oman pun berkata tepat diantara wajah ku dan wajah Yudi , yang membuat kami terkejut dan akhirnya menjadi salah tingkah .
" Hahahahahah.. gue percaya Anjani tidak akan berpaling dari gue , karena gue ngedapetin dia engga gampang , betulkan sayang ....".
Tanpa malu malu Antoni menghampiriku , dia berkata kepadaku sambil mencium keningku didepan Yudi dan Oman .
Yudi hanya tersenyum manis melihat tingkah Antoni ,
dan Oman pun mengacungkan jempol untuknya .
Sedangkan aku hanya bisa terdiam , karena aku merasakan ada debar debar yang aneh didalam hatiku .
" Yang pasti gue berterima kasih , karena kalian masih inget sama gue , dan jika kalian tidak marah , kalian gue anggap sebagai keluarga baru buat gue ...".
Yudi berkata dihadapan kami , membuat kami tertegun mendengar kata kata darinya .
" Berpeeluuukaaann.....!".
Tiba tiba Oman memeluk aku dan Antoni , lalu dia menarik Yudi untuk sama sama berpelukan .
Aku merasa saat ini seperti " Teletubbies " ,
" Hahahahahhahaha... Pelukan para Jomblo hahahahahaha.... !".
Oman berkata sambil tertawa terbahak bahak .
" Lo aja noo ama Yudi ! gue kan ada Anjani ...!" .
Antoni pun menyahuti Oman .
" Ya sudah ayo Yud kita berdua pelukan ! hahahahaha..". Oman berkata kepada Yudi .
" Maaf saya masih tertarik kepada wanita ! hahhaahha..".
Yudi menolak secara halus kepada Oman.
" Hahahahaahha.... rasain lo Man..!! dewekan dah lo ".
Antoni pun meledek Oman.
" Hahahahahahahaahhahaha....".
Kini kami tertawa bukan lagi bertiga melainkan berempat karena sekarang ada Yudi bersama kami .
=========== °°° ==========