Chereads / Biarkan Mata Berbicara / Chapter 30 - Hanya Dia...

Chapter 30 - Hanya Dia...

" Antoni.. gue takut..".

Langkah ku terhenti ketika kaki ini mulai menuju gerbang acara pesta , Kulihat disana para penjaga sudah berdiri tegap dan gagah , untuk mengecek satu persatu para undangan yang akan mengikuti acara pesta ini .

" Anjani jangan takut , kan ada gue disisi lo , jadi jangan khawatir , soalnya gue juga grogi...".

Jawaban dari Antoni kali ini benar benar membuat ku semakin tidak percaya diri , keringat dingin pun rasanya sudah mengalir deras di pipiku , membuat aku bertanya tanya , apakah make up ku masih utuh atau kah sudah luntur terguyur oleh keringat ku.....

" Anjani...!!! weeew... ternyata lo bisa juga yaa dandan kayak perempuan tulen...!?!? Hahahahahaahah.....! ".

Suara yang tidak asing , yang lama tidak ku dengar kini muncul di telinga ku. Bertahun tahun aku tidak bersua dengannya , kini dia tampil dengan gagahnya , dengan diiringi senyuman sinis ,aku melihat banyak perubahan perubahan yang terjadi dalam gaya penampilannya .

" Sialan lo...!! apa perlu gue pinjemin toa masjid sekalian biar lo puas ...!" . Dengan kesal aku menjawabnya sambil dengan cepat ku injak kakinya , dia pun berteriak kesakitan...

" Aduuuch...! gilaa lo yaa.. masih aja sengit lo ma gue !"

" Heeeiii... Udah Udah.. ! kalian ini udah bangkotan , paham ! , masih aja gelut ! hadeeeh.... malu diliat sama yang lainnya tau..!!" Antoni pun berusaha melerai pertengkaran kami . dan akhirnya kami pun tertawa dan saling berpelukan antara satu dan lainnya . Laksana Teletubbies yang ceria kami berkumpul kembali di tempat ini . Setelah bertahun tahun kami tidak berjumpa , kami bertemu kembali disini .

" Man , Lo gawe disini ?". Antoni bertanya kepadanya .

" Iye , gue jadi Security Guard di sini , yaah.. dari pada waktu kebuang sia sia , mending gue pake nyari uang buat bayar kuliah ". Oman menjawab dengan gayanya yang khas .

" Lo dah lama disini ? Kok gue ngga pernah liat lo..?".

tanyaku kepada Oman .

" Iya kadang Bos gue selalu nyuruh gue ikut dia , Bos gue cewek , cuuuaakeeepnyaa pooolll..... ! tenang Anjani , gue ngga akan kenalin Antoni ma Bos gue , hehehehehehe....".

Oman sedikit mendekat kepadaku dan berbisik ketelingaku tentang Bos ceweknya itu .

" Jangan lo bilang kalo nama Bos lo itu Sesilia !".

Mata Oman langsung melotot mendengar ucapanku ,

" Kok..! Lo tau siih ??? " . Oman pun semakin bertingkah aneh di hadapan ku .

" Heeh...Plekok ! gue ma Antoni kemari trus mo ngapain kalo bukan ngadirin acara Bos lo..!! hadeeeh.. tepok jidat gue ama lo..!!".

Aku pun melotot kearah Oman , dengan rasa keki ku berkata kepada Oman .

" Haaaiiiiizzzz... sudah sudah , brantemnya entar lagi , sekarang kita masuk dulu , acaranya dah dimulai tuh .."

Antoni pun menarik tanganku agar aku segera masuk kedalam gedung untuk mengikuti acara pesta yang sudah dimulai .

" Omaaan.... lo jangan kemana kemanaaaa...tungguin gue yeee... ntar gue mo ngomong lagi ma looo...".

Seperti anak yang di tarik bapak nya aku pun berteriak teriak kepada Oman .

Dengan lambaian tangan dan senyum dibibirnya Oman pun menjawab ku . " Yooooiiii... kuuuuy...!"

" Antoni , aku takuut ".

Rengekan ku untuk yang kedua kalinya kepada Antoni,

" Tetep disamping gue yee... " . Antoni menatap wajah ku dan menggandeng erat tanganku .

Dekorasi di Pesta ini begitu megah dan indahnya , aku melihat banyak bunga bunga yang segar dan harum disetiap sudutnya ruangan ini , hampir aku mengira ini semua seperti dekorasi pesta pernikahan . Tak lelah mata ini berkeliling melihat melihat , hingga akhirnya

Mataku langsung tertuju pada sosok wanita yang tidak asing bagiku , Sesilia....

Sesilia begitu cantik , anggun dan mempesona , dia mendapatkan nilai 100 untuk semua kesempurnaan yang dia miliki. kecantikan , kepintaran , dan kekayaan

benar benar sempurna , aku yang seorang wanita , bisa begitu takjub melihatnya apalagi seorang pria....

Hhhmmmmmm... mata ku langsung tertuju kepada Antoni yang selalu berada di sampingku , ada perasaan was was didalam hatiku jika mengingat kata kata Sesilia waktu itu . Mungkinkah ini semua harus terjadi.

" Haaaiii.... tampaan , bahagia rasanya melihat kamu bisa datang ke pesta ku " .

Tanpa memandang diriku , Sesilia langsung mencium pipi Antoni , lebih mesra kepada Antoni ketimbang padaku . Mungkin jika ini bukan acara pesta aku sudah meninju mukanya dan menarik narik gaunnya .

" Anjani ...ternyata kamu juga ikut kepesta ku waaw , dimana ada Antoni .... disitu pun kamu berada ... hahahahaha bagai kan amplop dan perangko kalian berdua ini ya.. hahahaha..".

Dengan nada meledek dia berkata pelan dihadapanku.

" Sesilia sayang , Kalo kamu mau tau seberapa keras tinjuku , untuk wajahmu , mari... kutunggu kamu di parkiran belakang .. ok !".

Dengan berbisik di telinganya aku berkata kepadanya .

" Antoni , nanti kita berdansa yaa... aku sudah mempersiapkan lagu kenangan kita ... ".

Sesilia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Antoni , dia tidak memperdulikan ku , tetapi kalimat yang di ucapkannya barusan membuat aku bertanya tanya , ada apa sesungguhnya diantara mereka .

Permainan sandiwara ini rasanya baru dimulai , aku merasa mendapatkan peran antagonis disini ,

"hhhhmmmm... baguslah kalo gitu , aku bisa mencabik cabik mukanya sesuai hasratku nanti ". gumamku dalam hati .

Aku melihat Antoni hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku Sesilia , dia berdiri selalu dekat denganku dan selalu memegang tanganku .

" Antoni , apakah lo mau berdansa dengannya ? lebih baik dari sekarang gue sudah mulai mempersiapkan hati gue , jadi gue ngga kaget liat tingkah laku kalian ".

dengan berbisik aku berkata kepada Antoni .

"Anjani , gue juga ga ngerti rencana apa yang sudah Sesilia buat , tapi gue berharap lo jangan jauh jauh dari gue , dan tolong terus jagain gue yaa... ".

Sambil meneguk segelas wine Antoni menjawab pertanyaanku .

Tidak ada yang bisa ku pikirkan didalam pesta ini , kecuali rasa bosan dan sumpek dengan semua orang orang disini , mereka terlalu jaim , dan terlalu naif , ingin rasanya aku keluar dari sini , apalagi jika aku ingat kata kata Antoni agar aku bisa menjaganya ,

apakah dia pikir aku ini dayang penjaga dia...!!

huuuuufff.... ogah amat !! aku pun berkata kata sendiri.

Acara pesta pun sudah semakin meriah , Sesilia mulai menampilkan pamornya , dia berlenggak lenggok dan menjual senyum kepada setiap tamu pria yang hadir di pesta ini , Aku hanya bisa terdiam , sesekali mataku melirik ke arah Antoni , aku merasa harus sudah menyiapkan tinjuku , jika waktunya tiba aku akan mem pergunakannya .

Sesilia berjalan ke arah Antoni , dengan senyum yang mengundang hasrat dia lemparkan ke arah Antoni .

Aku ingin mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Antoni jika Sesilia sudah merayunya .

" Antoni , ayuuk aah.. temani aku dansa...".

Sesilia menarik dasi Antoni , dan melempar senyum sinis ke arah ku .

" Maaf Sesil , aku bersama Anjani ... ".

Antoni menepis tangan Sesilia yang menariknya lalu menggandeng erat tangan ku .

" Tidak papa kan Anjani , aku pinjam Antoninya sebentar saja..." .

Sesilia berkata dengan sinis kepadaku .

" Semua kuserahkan kepada Antoni , mau atau tidak dia bersama mu , itu semua tergantung kepadanya ".

Akupun cukup sinis menjawabnya .

" Anjani...ayuk kita pulang , Sesilia kami pamit pulang dulu , rasanya kepalaku sudah mulai terasa pusing ".

Antoni memotong perdebatan antara aku dan Sesilia .

Dia mengajak ku keluar dari pesta ini .

" Maaf ya Sesilia sayang ..... Antoni sudah mengajak ku pulang , sampai jumpaa..".

Aku pun dengan nada manja berkata kepadanya .

" Antoni..!!! sampai kapan kamu menipu semua orang disini , kamu taukan ... kalo papamu sudah berjanji kepada papiku !".

Tiba tiba teriakan Sesilia , menghentikan langkah Antoni , dan dia pun berbalik menuju Sesilia , tanganku masih terus di gandeng erat olehnya .

" Sesilia , gue berharap mata lo belum rusak , dan otak lo masih bisa berfikir dengan smart ...!".

Aku melihat hanya butuh 10 detik bagi Antoni berbicara kepada Sesilia , dan akhirnya kami pun benar benar pergi meninggalkan pesta itu .

Tangan Antoni masih begitu erat menggandeng tanganku , dia berjalan tanpa menoleh ke arahku , ingin rasanya aku bertanya tapi mungkin ini bukan tempat yang cocok buat kami berbicara .

" Woooii... lo berdua yee..! keliwatan ..!! mata lo mang dah tuwir apa yaak..! liat gue gee kaga..!! apa kurang gede badan gue yaa...!!"

Oman pun berteriak marah marah kepada kami .

Karena ternyata kami melewatinya tanpa melihat dan menegurnya .

" Oman sorry , gue tadi terburu buru , mungkin karena gue merasa kepala ini mulai pusing ".

Sambil memegang pundak Oman , Antoni pun menjawab pertanyaan Oman .

" Oman , kita pulang dulu ya.. , besok lo gue tunggu di kafe tempat kita nongky nongky dulu , ok ".

Aku pun menimpali perkataan Antoni .

" Yaa sudah , kalian pulang lah , titidj yaa.., besok jam 4 gue tungguin lo pada ditempat biasa yaa ..?".

Oman pun akhirnya menyuruh kami pulang .

Dengan senyum akhirnya aku membalas perkataan dari Oman . Dan Antoni pun melambaikan tangannya kepada Oman .