Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 128 - Diskusi?

Chapter 128 - Diskusi?

Karena keadaan yang tidak lagi kondusif, akhirnya orang tua Mirella pulang. Ketegangan yang terjadi antara mama juga papa Daniel tidak terelakan lagi.

"ma....papa ndak Ada maksud seperti dalam pikiran mama" kata papa Daniel hampir putus asa meyakinkan sang istri. "memang apa yang ada dalam pikiran mama,,apa?" jawab mama Daniel nyalang.

"udah lah ma,,, nanti mama ikut kami saja ke Jerman, jadikan Mira Ada kawannya kalau Daniel kerja" kata Daniel sambil mengengam tangan mamanya. Mendengar ucapan Daniel sang mama tersenyum. "apa mama bisa ikut kalian pindah kesana?" Tanya mama antusias. "tentu saja ma,,,dinegeri asing kita kan asing juga,,jikalau ada mama,,nanti kita bisa lakukan semuanya sama- sama,,belanja, jalan - jalan sore" kata Mirella sambil duduk disamping mama mertuanya.

Dengan segera mama memeluk Mirella erat. "mama senang,, setidaknya mama tidak Akan melihat wajah yang menyebalkan" kata mama sambil menatap tajam papa Daniel.

"ma....percayalah..." kata papa Daniel lirih yang langsung dipotong oleh istrinya. "apa??, apa yang harus dipercayai lagi?? dan untuk apa?" Tanya mama sarkas.

"ma...apa yang mama pikirkan itu salah,,semuanya tidak seperti yang mama pikirkan" lirih papa Daniel lagi. Sementara Daniel juga Mirella hanya diam sambil mengengam tangan mama erat. "katakan,,apa yang salah dari yang mama pikirkan,,katakan mama mau dengar!" kata mama lagi. "ma...jangan uji kesabaran papa lagi!" teriak sang papa Kali ini.

"pa....udah lah" kata Daniel akhirnya. "kamu katakan sama mamamu,, katakan padanya tidak semua yang dipikirkannya itu benar,,katakan padanya,,papa melakukan ini untuk kebaikan...."lagi - lagi perkataan papa terpotong oleh mama.

"kalau memang apa yang mama pikirkan salah,,beri tahu mama kebenarannya,, kasih tahu mama biar mama tidak selalu salah,,demi kebaikan....dari mananya kebaikan itu...dimana?" teriak mama. Mirella segera memeluk sang mertua erat.

"bahkan sampai sekarang bayangan tubuh kecil yang penuh Luka, masih setia hadir dipikiran mama,,dan papa tahu bagaimana rasanya,,,rasanya mama tidak bisa bernafas"kata mama sambil menangis. "itu semua karena siapa,,,karena siapa,,,,itu karena papa,,papa yang membawanya dikehidupan Kita, bahkan tanpa bertanya pada mama sama sekali" kata mama kembali.

"ma.....itu sudah berlalu, tidak bisakah kita lupakan...."

"lupakan....bagaimana mama bisa lupa,,sedetik saja Kita terlambat,,,Daniel tidak bersama Kita lagi" teriak mama yang membuat kaget Daniel juga Mirella.

"memangnya Daniel kenapa ma??Daniel baik - baik saja kok ma" kata Daniel sambil memeluk sang mama.

Mama Daniel semakin histeris dalam tangisnya. "kamu harus baik - baik saja nak,, jangan tinggalkan mama seperti ini" rancau sang mama dalam tangisannya. "mama....mama....mama lihat Daniel ma....Daniel baik - baik saja" kata Daniel sambil menepuk - nepuk pipi sang mama pelan.."Daniel anak mama" kata sang mama sambil membelai wajah Daniel.

"Daniel,,,dengarkan mama nak,,,kelak kamu jangan merasa tidak Enak dengan Dani tentang apapun, atau siapapun,,,karena kamu tidak Punya hutang apapun pada dirinya,,ingat itu..." kata sang mama sambil memeluk Daniel.

Andai pandangan bisa mengiris tubuh seseorang,,pasti kini tubuh papa sudah teriris- iris karena pandangan sang mama. "ingat pa,,,sampai kapanpun kejadian mengerikan itu akan selalu mama ingat,,,Dan harusnya papa juga tidak melupakannya" kata sang mama lagi.

Papa nampak sangat frustasi,, dirinya ingin mengatakan banyak hal pada istrinya namun adanya Daniel tidak membuatnya leluasa. Istrinya harus tahu dirinya juga tidak Akan pernah lupa dengan kejadian naas tersebut. Namun dirinya juga ingin sang istri tahu bahwa Dani juga korban, dia berharap istrinya tidak lagi menyalahkan Dani.

"papa melakukannya demi kebaikan anak Kita ma...." lirih papa sambil memandang istri juga anaknya dengan sendu.