Semua orang mengalami Dani sebagai pemimpin perusahaan yang baru. Dapat Daniel lihat memang Mika ada diantara mereka. Daniel memandang papanya sejenak.
Setelah usai semua Daniel kembali keruangannya. Disusul oleh sang papa. "tidak pernah terpikir oleh papa Akan seperti ini, ketika papa dulu memulai usaha ini, papa sudah merencanakan semua ini untukmu, papa rela jam tidur papa sedikit asalkan dirimu kelak hidup dengan nyaman, namun....kamu menolak semua ini" kata papa pada Daniel.
Daniel tersenyum mendengar perkataan papanya. "bukankah sering Kali manusia merencanakan, namun Tuhan yang menentukan hasil akhirnya" kata Daniel sambil tersenyum. "ketika papa menjadikan kami berdua kandidat, maka papa sudah tahu akan Ada salah satu yang tidak mendapatkannya" kata Daneil lagi.
Mendengar perkataan Daniel ,papa cukup terkejut, dirinya tidak menyangka putranya Akan mengatakan itu. "jika Daniel yang menang, maka Dani pasti akan mendapat rasa malu, Dan mungkin dia juga Akan membenci Daniel, karenanya mending Daniel melepaskannya,,papa tahu....dapat Daniel lihat, kalau para dewan direksi akan lebih memilih Daniel dari pada Dani,,dapat Daniel lihat juga kecewa diwajah mereka saat Daniel mundur" kata Daniel lagi. "jadi...ini semua kesalahan papa..." kata papa lirih. "Daniel tahu, papa ingin melihat kedua putranya bersaing untuk menunjukkan yang terbaik,, namun papa lupa, bagi semua orang hanya Daniel lah putra papa, mungkin papa menyadarinya, tapi papa mengabaikannya,,bagaimana kolega papa selalu baik terhadap Daniel juga selalu mencari muka terhadap Daniel, namun tidak pernah mereka melakukan itu terhadap Dani,,papa tahu kenapa?? bukan karena Dani terlihat lebih berwibawa dibanding Daniel,,namun dimata mereka, hanya Daniel putra papa" jelas Daniel.
Papa kembali mengingat,,memang apa yang dikatakan Daniel benar,,waktu dirinya pergi bersama Daniel kepesta kolega mereka, semuanya bersikap baik, bahkan terkesan menjilat pada Daniel,, namun selama setahun kebelakang ,saat Daniel menemani Mirella berobat,,Dani lah yang pergi dengan dirinya, tidak Ada koleganya yang menjilat pada Dani.
"papa,,Daniel mau Tanya,,kenapa Mika bisa kerja diperusahaan Kita?" Tanya Daniel pada papanya. "Mika?, Mika siapa ?" Tanya papa. Pasalnya Selama ini papa memang belum pernah bertemu Mika, hanya mama saja. "Mika mantan pacar Daniel, rasanya dia juga Punya jabatan yang lumayan" kata Daniel lagi. "jadi,,selingkuhanmu, yang dibicarakan mamamu, ada disini, kamu memperkerjakan dia disini?" Tanya papa kesal. "justru Daniel Tanya,, Daniel tidak pernah memperkerjakan dia disini" kata Daniel acuh.
Papa dan Daniel segera mencari keberadaan Mika, namun tidak dijumpainya, hingga mereka sampai diruangan Dani. Pintu ruangan yang sedikit terbuka hingga papa juga Daniel mendengarkan pembicaraan orang didalam ruangan.
Papa menahan amarah saat mendengar pembicaraan orang yang didalam ruangan. Tanpa banyak bicara papa segera pergi dari Sana. Sementara Daniel masih setia untuk mendengar kan lebih banyak pembicaraan mereka. Saat dirasa mereka selesai Daniel mengetuk pintu dan langsung masuk ruang Dani.
Dani juga Mika terkejut melihat Daniel Lah yang masuk ruangan tersebut. "Daniel..."lirih Dani juga Mika bebarengan.
Tanpa mereka bertiga sadari papa sudah kembali dan mendengarkan apa pembicaraan putranya tersebut. "bagaimana kabarmu Mika?" Tanya Daniel datar. "aku....aku kangen banget sama kamu" kata Mika sambil berlari memeluk Daniel.
Daniel melepaskan pelukan Mika. "aku lihat kamu baik - baik saja, syukurlah,," kata Daniel lagi. "iya, aku baik - baik saja" kata Mika ceria.
"aku tidak sangka kamu kerja diperusahaan papaku" kata Daniel lagi sambil memandang penuh selidik pada Dani. Nampak Dani menghindari pandangan mata Daniel.
"kamu tahu Mika,,waktu aku pergi, hatiku sangat khawatir terhadap dirimu, waktu kamu mengatakan padaku kalau kamu menderita kanker darah, ingin rasanya aku membawamu bersamaku untuk menjalani pengobatan" kata Daniel lagi. Mendengar perkataan Daniel, Dani nampak sangat terkejut. "kanker darah" lirih Dani.
"lalu....kenapa kamu tidak melakukan itu, kenapa kamu justru meninggalkanku" kata Mika dengan menangis.
"karena aku harus fokus pada istriku Mira" kata Daniel lagi. "kenapa kamu melakukan itu,,kamu jahat" teriak Mika sambil mendorong Daneil. "kalau aku jahat lalu kamu apa??, kamu Kita aku tidak tahu, kamulah yang membuat Mira jatuh hingga kondisinya tambah parah waktu itu, kamu Kira aku tidak tahu, kalau kamu hanya memanfaatkan aku untuk kesenanganmu saja" balas Daniel lagi.
"aku tidak tahu, apa yang kamu rencanakan dengan perusahaan papaku,, namun aku peringatkan, jangan macam - macam,,Dan ingatlah,,Kita hanya Masa lalu, karenanya Masa lalu tetap Masa lalu , jadi jangan lakukan sesuatu yang membuat aku tidak menghargai Masa lalu Kita" jelas Daniel.
"tapi aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu" kata Mika merengek. " apa yang kamu cintai dariku,, asal kamu tahu,,Setelah aku mundur dari kandidat pemimpin perusahaan ini, aku juga mundur dari perusahaan, apa kamu akan than dengan kondisi diriku yang penganguran saat ini" kata Daniel lagi.
Mika terkijut dengan perkataan Daniel. "apa,,jadi kamu....." ucapan Mika terpotong oleh Daniel kembali. "tidak mungkin..."kata Mika lagi. "sekarang aku sudah Ada Mira, sebentar lagi kami Akan menimang buah hati kami, karenanya aku berdoa kamu beranjak dari Masa lalu, untuk menyongsong Masa depanmu, ingatlah,aku memang masalalumu, namun aku bukan Masa depanmu, semoga kamu segera menemukan orang yang bisa bersamamu dimasa depan,,maafkan kalau dimasa lalu aku banyak mengecewakanmu" kata Daniel sambil mengengam tangan Mika. "tapi aku maunya kamu" kata Mika terisak. "maafkan aku,,aku tidak bisa" kata Daniel lagi.