seperti yang papa duga,,begitu dirinya pulang kerumah, sang istri sudah dirumah. tebakannya dari dulu tidak pernah salah, kalau bicara tentang Daniel, sang istri pasti akan seperti itu.
"mama..."panggil Daniel terkejut sambil memeluk sang mama.
"Mira tidak ikut pulang ma?" Tanya Dani dari belakang sang papa. "tidak, Mira...belum bisa pulang,,,ini aja,,mama Akan kembali kesana lagi" kata sang mama masih memeluk Daniel.
Setelah acara kangen - kangenan, sekarang Daniel, mama juga papa berada dikamar Daniel.
"katakan sama mama, kamu punya masalah apa sayang" kata sang mama sambil membelai rambut Daniel. Ya, saat ini Daniel tiduran dipangkuan sang mama.
sang papa hanya memperhatikan interaksi antara istri dan putranya itu. walaupun kini sang putra terus menempel sama istrinya, namun setidaknya sang istri ada dijangkauannya. "Daniel baik - baik aja ma" kekeh Daniel. Namun semakin Daniel mengatakan baik - baik saja, sang mama Akan semakin berfikir tidak baik - baik saja.
"Daniel....dulu...kamu tumbuh diperut mama, kamu kecil juga mama urus kamu sendiri, bahkan saat kakek nenek, juga paman bibi mu, mengajak kamu, mama selalu khawatir, sayang....mama tahu ada sesuatu yang mengangumu kan,,katakan pada mama,, ada apa?" desak sang mama lembut. Daniel Makin mengeratkan pelukannya pada sang mama.
"dia hanya kangen dengan istrinya aja paling" jawab sang papa, bermaksud mengoda Daniel. Namun...kini papa menyesali gurauannya, karena mama telah memandangnya dengan pandangan permusuhan. "selalu seperti ini" keluh sang papa.
"kamu kangen sama Mira kah?" Tanya sang mama yang dijawab gelengan dari Daniel. "halah....bohong" celetuk sang papa lagi, Dan kini papa sukses mendapat lemparan bantal dari mama.
"katakan pada mama, jikalau mama bisa bantu, Akan mama bantu, jika mama tidak bisa bantu, mama suruh papa bantu kami" kata sang mama.
"ma....apa memang Daniel tidak punya jodoh dengan Mira lagi ya..." kata Daniel mulai bicara. Andaikan Daniel mengangkat wajahnya tentu Daniel akan melihat seperti apa wajah terkejut kedua orang tuanya.
"kenapa?" tanpa sadar sang papa bertanya. "kenapa sayang,,bukankah kamu berhasil membuat Mira tidak mengajukan perceraian kalian" Tanya sang mama. Daniel menganguk menyetujui perkataan sang mama. " Daniel sayang ma sama Mira, Daniel Akan tidak rela kalau Mira dengan orang lain, kadang membayangkan Mira bahagia dengan lelaki lain ,Daniel ndak sanggup ma" curhat Daniel pada sang mama.
"terus apa masalahnya,disana Mira juga tidak melupakanmu kok sayang" hibur sang mama.
"mungkin ,,kemaren Daniel setujui saja perceraian dengan Mira ma,,dengan begitu Mira dapat bahagia ,,tidak tersakiti karena Daniel.,,memang Daniel tidak sanggup melihat Mira bahagia dengan orang lain, namun Daniel lebih tidak sanggup melihat Mira sedih, sakit karena Daniel ma" kata Daniel lagi.
Kali ini papa tidak berkomentar apapun. hanya mendengar curhatan putranya tersebut. "Mira Akan bahagia bersamamu sayang" hibur sang mama lagi sambil mencium kening sang putra. "mama tahu siapa anak mama, anak mama adalah seorang laki - laki yang baik, sebagaimana kamu sayang sama mama, baik sama mama, seperti itu juga kamu akan perlakukan istrimu ,,mama tahu itu, awal pernikahan kalian,,mama tahu kamu begitu tertekan, kamu begitu sulit menerima kenyataan kalau Mira menjadi istrimu, namun sekalipun kamu tidak pernah kasar padanya, kamu berikan dia yang terbaik,, untuk kesembuhan dia, juga untuk hidupnya, mama masih ingat kok, bagaimana kamu tidak mau makan dirumah ini,,dengan alasan kasian kalau Mira makan sendiri,,bagaimana mungkin anak mama yang begitu lembut hatinya ini menyakiti istrinya" kata sang mama sambil menghapus airmatanya.
"tapi...mama juga tahu,,disaat yang sama, Daniel menikam hati Mira begitu dalam" kata Daniel sendu.
"setiap manusia punya kesalahan sayangku,,mama, papa, juga kamu,,,yang penting bagaimana kita tidak mengulanginya lagi,,dengerin mama,,semanis dan sepahit apapun masa lalu, dia tetap di masa lalu, dia tidak Akan pernah berubah menjadi masa kini atau masa depan, jadi yang harus kami lakukan, jangan sampai kesalahan yang sama terulang lagi" nasehat sang mama.
"jadi....katakan pada mama, apa yang terjadi sayang" bujuk mamanya kembali.
"tadi siang, setelah bertemu klien, Daniel bertemu Mika ma" kata Daniel lagi
"untuk apa kamu ketemu dia" kata sang papa tegas. kembali tatapan mematikan sang mama tertuju pada sang papa. andai tatapan bisa melukai, sekarang pasti papa sudah berdarah - darah.
"terus kenapa,, tidak masalah kalau kamu bertemu dengannya, berteman lagi, karena manusia pasti akan saling membutuhkan" bijak sang mama. Papa kini memandang tidak percaya dengan perkataan sang istri, harusnya kan sang istri melarang Daniel bertemu dengan Mika, kok ini malah santai sekali.
"Mika...Mika sakit ma" kata Daniel sedih. " Mika sakit apa sayang?"tanya sang mama.
Mama belum bisa berfikir, apa hubungannya Mika sakit dengan Daniel juga Mirella. kenapa sakitnya Mika begitu mempengatuhi sang putra.
"Mika sakit kanker darah ma,,dan Mika ingin sisa hidupnya , dia ingin hidup sama Daniel ma" kata Daniel lagi.
Papa dan Mama saling memandang. Namun dalam pikiran mereka tidak ada pikiran yang sama. "kasian sekali,,,lalu....apa yang akan kamu lakukan?" Tanya sang papa. "Daniel bingung pa, Daniel tidak tega melihat Mika" kata Daniel lagi.
"mama ingin anak mama bahagia" kata sang mama yang membuat sang suami tidak habis pikir dengan istrinya. " ma....bagaimanapun gadis itu...." ucapan papa terpotong oleh sang mama. "yang utama bagi mama, anak mama bahagia, memang siapa gadis itu bisa meminta anak mama untuk bersama dirinya, Punya hak apa dia....sayang,,kalau dia sakit itu bukan salah kamu, kamu juga bukan dokter, jadi kamu tidak akan bisa bantu dia apapun, kalau dia butuh support kita akan support, dia punya keluarga , punya orang tuanya sendiri yang tentu saja tidak Akan meninggalkan anaknya, jadi kamu jangan merasa itu menjadi tanguganmu" kata sang mama panjang lebar.
"ma....kita tidak bisa begitulah,,,bagaimanapun dia adalah gadis yang pernah ada dihati anak kita" kata sang papa . "pernah....pernah...sekarang kan tidak" jawab sang mama. "Daniel tidak tega ma,,Daniel juga banyak salah sama Mika Selama ini, Daniel minta dia nungguin Daniel, namun yang terjadi, Daneil malah ingkar" kata Daniel lagi. "kamu memang salah, namun dia juga salah,,untuk apa dia mengharapkan suami orang,berarti dia bukan orang yang baik" kata sang mama mengebu.
"terus sekarang Daniel harus apa ma?" Tanya Daniel lemah. Pasalnya dirinya memang tidak mau berpisah dengan Mirella, namun permintaan Mika juga bukan hal yang bisa dia abaikan begitu saja. Dirinya bersama Mika merajut kasih juga bukan sehari Dua hari, namun lebih dari tiga tahun.
" kamu akan lebih sedih melihat Mika mengangis atau Mira menangis?" Tanya sang mama. "Mira" jawab Daniel. mama tersenyum mendengar jawaban Daniel. " kalau begitu, jangan lepaskan Mira, jika dia kebahagiaanmu, maka perjuangkanlah,,mama Akan terus doakan juga support kamu,,ingatlah....biarpun seluruh orang didunia menghardik kamu,,ingatlah,,mama Akan selalu membela kamu, jika kamu benar" jawab sang mama sambil mengeratkan pelukan pada putranya tersebut.