Chereads / Suamiku Tersayang / Chapter 66 - jangan bercerai

Chapter 66 - jangan bercerai

"pa...Daniel ingin bertanya sesuatu dari dulu, namun Daniel tidak pernah berani untuk menanyakan ya" kata Daniel membuyarkan lamunan papanya.

" katakan saja, Ada apa?" Tanya sang papa. "siapa sebenarnya orang tua Dani?, hilangnya Dani bukanlah suatu kebetulan, jika dia hanya kabur seorang diri, dirinya pasti akan berusaha untuk kembali kerumah, namun Dani tidak pernah sekalipun pulang kerumah " kata Daniel. Perkataan Daniel seperti menyadarkan sang mama.

"benar juga, Selama ini bukan satu Dua Kali Dani berangkat dan pulang sekolah sendiri, dirinya juga hafal alamat rumah Kita, Dani sudah besar kala itu, karena dirinya sudah kelas 5 SD" kata sang mama.

Kini pandangan Daniel juga sang mama jatuh pada sang papa, mereka memandang sang papa penuh dengan curiga.

Sang papa menjadi gugup juga mengalihkan pendangan. Hal itu semakin membuat Daniel juga sang mama semakin curiga. "jadi benar...Dani anak papa dengan wanita itu" kata sang mama tajam. "ma...jangan asal bicara dong" kata sang papa gugup. "apa benar Dani anak papa sama wanita itu, jadi alasan untuk melindungi Daniel hanya alasan papa untuk membawa anak itu kehidupan Kita" teriak sang mama marah.

"ma...jangan salah paham...Dani memang anaknya tapi bukan anak papa, lagian kalau anak papa kenapa papa mau menajdikannya sebagai pelindung Daniel" kata sang papa. "jadi...sebenarnya papa tahu dimana Dani berada Selama ini?" Tanya Daniel tidak percaya. "udahlah...urusan Dani kita kesampingkan dulu, yang pasti sekarang Kita tahu Dani masih hidup dan dirinya Ada disuatu tempat, sekarang yang mau mama Tanya...kenapa kamu ingin bercerai dari Mirella" kata sang mama

" ma...kan Daniel sudah ceritakan sama Mama alasannya" kata Daniel lagi.

"Daniel....dengarkan mama, pernikahanmu baru berjalan 8 bulan, belum Ada setahun, jika kalian belum saling mengenal dengan seksama itu wajar, jika kamu merasa belum sayang sama dia itu juga wajar, namun....mama mohon...jangan bercerai, mama yakin kaliansaling p duli, kalian saling sayang, karenanya jangan berpisah. Jikalau memang kalian mau berpisah tunggulah 2 tahun lagi, jika s lama itu kalian masih belum bisa menerima satu sama lain...mama tidak akan menghalangi kalian untuk bercerai, namun untuk sekarang....mama mohon...bersabarlah dulu" nasehat sang mama pada Daniel.

"Daniel....hati wanita itu mudah luluh, jika kamu memberi perhatian terus kepada Mirella , percayalah pada papa, cinta pertamanya Mirella juga akan Kalah sama kamu, papa yakin anak papa mampu bersaing dan akan m nang, karena kamu dibandingkan dengan lelekai yang disukai Mirella pasti lebih ungul dirimu" kata sang papa.

"mungkin memang iya pa, tapi kan...dia tetap saja cinta nya mirella" kata Daniel lagi.

"anak mama jangan patah s mangat, tidak Ada orang yang lebih baik dari dirimu, kamulah yang terbaik untuk Mirella, karenanya percaya dirilah, dan tidak usah kamu hiraukan orang lain dulu" kata sang mama. " bagaimana jika cinta itu Dani" kata Daniel lirih. "walaupun dia Dani....kamu harus tetap berjuang, jangan hanya alasan balas budi kamu mengabaikan hatimu sayang" kata sang mama. Daniel memandang sang mama. bagaimana sang mama tahu jika dirinya merasa berhutang budi, bahkan berhutang nyawa pada Dani. karena setelah tahu bahwa Dani dibawa untuk mengelabuhi musuh sang papa akan dirinya, rasa bersalah juga rasa berhutang budi begitu terpatri didalam hatinya.

"anak mama tidak hutang budi pada siapapun, tidak juga pada Dani, kalau memang Dani mau menuntut, dia harus menuntut kami, bukan kamu...jadi mama mohon...bahagialah sayangku" kata sang mama sambil membelai wajah Daniel.

"akan Daniel usahakan ma,,tapi Daniel tidak bisa janji, jika Mira kekeh ingin tetap bercerai..." ucapan Daniel terpotong sang mama. " Maka kamu bersikeras untuk bersama" kata sang mama final