Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Terdampar Di Pulau Kapuk

🇮🇩Pho44
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.3k
Views
Synopsis
Steven Girando dan Ananda Giani adalah pasangan miliarder yang sedang merayakan anniversary ke-7 tahun. mereka memiliki selera yang unik untuk setiap perayaannya... kali ini, mereka memilih berlayar 1 bulan penuh di lautan tanpa singgah dimanapun. Namun, rencana tidak berjalan mulus seperti harapan Sesuatu yang aneh terus mengganggu Steven hingga membawanya terdampar di pulau... sendirian benar-benar sendirian namun segalanya tampak hidup pohon tampak hidup pasir melotot namun yang menakutkan adalah hilangnya kekasih tercinta, Ananda Giani
VIEW MORE

Chapter 1 - Masalah buruk

Gawat!!

Masalah buruk menimpa pasangan miliarder yang hendak merayakan annyversary yang ke-7 tahun itu.

Steven Girando dan Ananda Giani.

Bagaimana tidak, bayangan-bayangan aneh berterbangan setinggi 4 meter di atas permukaan laut.

Mereka seperti setan-setan mengerikan yang tak berbentuk dan tembus pandang seperti bayangan.

Ribuan makhluk aneh itu melayang dimana-mana.

Yang jadi masalah adalah, seluruh awak kapal, kapten kapal, dan semuanya, apapun, termasuk kalajengking dan kapal itu sendiri, semuanya ikut berubah menjadi makhluk bayangan yang mengerikan.

Hanya Giani dan Steven yang tidak berubah. Mereka berdua sangat ketakutan, dan buru-buru keluar dari kapal menggunakan perahu darurat.

Mereka saling menguatkan satu sama lain hanya dengan keberadaannya.

Ketika beberapa jauh mendayung dengan cukup cepat, mereka menoleh kebelakang.

Ternyata bayangan itu sudah jauh.

"Mereka udah jauh, Beb" kata Giani

"Iya, kita aman sekarang, ayo kita istirahat sebentar aku benar-benar lelah"

"Kita tidak boleh istirahat, kita harus menyelamatkan anakku dulu, dia sudah tidak jauh lagi dari sini"

Steven mengerutkan keningnya dengan heran, Giani kan gak punya anak, dia bahkan masih gadis, belum menikah, dan adalah pacar Steven sejak 7 tahun yang lalu.

Malangnya, mereka tidak pernah berhubungan sekalipun!

Sekalipun!

Giani adalah tipe wanita yang menjaga dirinya dengan sangat baik. Jangankan berhubungan, berciuman saja tidak dibolehkan sebelum menikah!

Boro-boro cium bibir, cium kening dan pipi saja tidak boleh...

Terlalu naif

Memang itu menyiksa Steven, sang most wanted di kampus. Tapi ia tetap bertahan atas nama cinta, lagian Giani adalah tipe gadis yang setia, perhatian, ceria, easy going, berani, dan yang utama... Cantik!

Ah, tapi Steven gak habis pikir, bagaimana mungkin Giani bisa punya anak? Anak dari siapa? Sejak kapan juga?

Dan lagi, ngapain anaknya di tengah-tengah laut begini...

Ngaco!

"Jangan bercanda disaat begini dong, Beb" keluh Steven

"Aku serius, masak kamu lupa sih, kan dulu aku pernah tunjukin anak aku sama kamu" sahut Giani dengan jengkel

What? Apalagi ini...

Steven membuang nafasnya dengan berat, lalu pelan-pelan menjelaskan kepada Giani.

"Seingat aku kamu itu gak punya anak, Beb, dan gak pernah tunjukkin anak kamu sama aku, kita kan masih kuliah, belum menikah dan---"

"Kamu ini, sudahlah lupa, ngotot lagi. Cepatlah, aku mau menyusui anak aku, dia pasti sedang menangis" potong Giani.

Sesungguhnya ia tampak serius.

Steven semakin heran, ada apa dengan kekasihnya ini?

Namun ia pun pasrah ketika Giani mendayung ke arah timur.

Entah bagaimana bisa, sekitar 100 meter dari posisi mereka bisa ada sebuah kandang kayu mengapung.

Padahal tidak ada pulau, tidak ada tali, dan bahkan tadinya kandang itu tidak ada.

"Tukan dia sedang menangis" kata Giani seraya buru-buru mendekati anaknya.

Steven tambah bingung, itu bukanlah suara tangisan, itu adalah suara teriakan yang memekakkan telinga.

Steven memperhatikan kandang yang beratap daun itu dengan penuh waspada, jangan-jangan anak Giani sudah menjadi bayangan juga. Dan benar saja, didalamnya ada seorang remaja perempuan yang sangat menakutkan. Kulitnya pucat, matanya seram seperti hantu, juga bisa terbang seperti bayangan yang mengejar mereka tadi, hanya saja ia tidak bisa keluar dari dalam kandangnya itu. Lagian anak itu terlihat lebih ganas daripada bayangan tadi, karena anak itu memiliki wujud nyata dan jelas keberadaannya. Sedangkan bayangan yang mengejar mereka tadi, hanya seperti asap-asap terbang yang tidak berbentuk.

Aneh.

"Inilah anakku, masih lupa kamu, dulu dia masih kecil, sekarang udah besar" kata Giani.

Steven tetap sulit mempercayai perkataan Giani yang sangat aneh dan tidak masuk akal itu.

Anak itu menatap Steven dengan sangat tajam, seolah-olah ingin menyantap darah Steven.

Steven bergidik ngeri.

Namun...

Ia tiba-tiba teringat, memang benar, beberapa hari yang lalu Giani menunjukkan anaknya pada Steven.

Masalahnya adalah, Giani mengatakannya didalam mimpi Steven, hanya sebagai bunga tidur yang menyenangkan bagi seorang kekasihnya.

Mana mungkin lalu jadi kenyataan?

Lagian seingat Steven, anak Giani dalam mimpinya kemarin tidaklah seram dan mengerikan, ia biasa-biasa saja seperti bayi pada umumnya, yang digendong ibunya seraya disusui. Tapi, sekarang kok anaknya jadi aneh dan seram, usianya udah 12 tahun tapi masih menyusui.

Cepat sekali besarnya!

Gara-gara mengingat mimpi itu, Steven jadi tersadar akan sesuatu yang lebih penting.

Ia sekarang juga sedang bermimpi!