Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cool Husband

🇮🇩Hana_Nurkhairani
--
chs / week
--
NOT RATINGS
204.6k
Views
Synopsis
ALINEA AQILLA SAFABELA Perempun satu-satunya yang menjadi Most wanted di SMA BINTANG. ia terkenal gila dan malu-maluin. Namun saat GAVIN AXELLE KALANDRA datang ke SMA BINTANG. Alin tak habis fikir. Mengapa mereka harus di jodohkan? Dan parahnya kenapa ia mau? Saat hati telah terlibat, ada sesuatu yang memisahkan mereka. Apa?
VIEW MORE

Chapter 1 - Pertama

Disini, di tempat ini. Tempat paling dibenci semua siswa. Ya! Ruang BP. Bukan hal yang baru buat seorang alinea kaya gue ada di tempat ini.

Saat ini, saat yang paling bosan. Mendengarkan ceramah dari guru BP.

Ya gue cuma bisa menopangkam wajah gue dengan tangan. Sambil sesekali memejamkan mata.

Plakk!

"Saya bicara dengan kamu, bukan sedang mendongengkan kamu." Gebrakan meja membuat gue terperanjat kaget. Yah, padahal dikit lagi gue mimpi.

"Iya iya maap bu, baper banget dah." Ucap gue sedikit kesal. Ga dikit sih.

"Saya tanya sekali lagi. Kamu ngapain lagi?." Tanya bu maimunah

"Cuma nonjok bu hehe." Jawab gue dengan tawa garing sembari menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal sama sekali.

"Ini ke 3 kalinya dalam sebulan kamu nonjok orang ya lin. Lin kamu ini cewe loh. Kenapa si kamu kasar banget kaya gini?." Ucap bu maimunah

"Alin cuma nolongin orang doang bu. Tadi di taman sekolah alin liat ada cewe di marah-marahin sampe ngomong kasar. Nah alin tonjok deh, alin ga salah kan?." Gue merasa sekarang gue menang.

"Lin, kamu ini cewe bandel satu-satu di sekolah. Apalagi kamu ikut-ikutan geng gitu. Aduuh cewe itu mainan nya ke salon lin."

"Alin ga nge-geng bu."

"Ya terserahlah, udah ya ibu capek udah sana kamu bersihkan toilet seperti biasa." Suruhnya.

"Ih bu ko tiba-tiba main hukum-hukum aja si."

"Dikira kamu saya oon? Udah tau di taman ada CCTV. Kamu nonjok orang gara-gara mimin sahabat kamu di tolak kan sama cowo yang kamu tonjok?."

Gue bangun dari tempat duduk dan berlari meninggalkan ruangan tersebut. Namun berhenti di depan pintu.

"Hehe. Becanda bu. Maapin alin ya." Gue berjalan meninggalkan ruanganan tersebut.

Sebenernya males banget gue di suruh-suruh gini, ni kalo gaada bu ida yang mantau gue, mana mau gue bersihin kamar mandi. Mending ke kantin. Tapi yaudahlah ya nasib gue hari ini harus bersentuhan dengan kamar mandi lagi.

Gue mengambil sikat dan lantas menyikat seluruh kamar mandi perempuan. Becanda ga semua ko yakali gue se-rajin itu. Ya itu gue lagi hoki karena bu ida mantau nya di depan kamar mandi.

"Bu udahan, assalamualaikum." Ucap gue ke bu ida sambil menyium tangannya yang sedang main handpone.

"Eh bener nih udah selesai?." Tanyanya tak percaya sambil melihat ke kamar mandi.

"Beneran bu. Alin pamit bu." Gue beranjak meninggalkan bu ida untuk pergi ke kelas.

Namun saat sesampainya didepan kelas, gue mengintip terlebih dahulu.

"Yah, gue lupa sekarang pelajaran dia." Gue menepuk dahi.

"Cabut aja dah daripada kena omel tuh guru." Ucap gue seraya berlari kecil meninggalakn kelas.

Seperti biasa gue mengendap-endap ke tembok belakang sekolah. Dan melompati tembok yang lumayan tinggi. Tapi santuy gue pake celana. Sebenernya warga sekolah juga udah pada tau, gue tuh males banget pake rok kaya nya ga cocok aja gitu sama gue yang kaya gini.

Gue lantas berlari ke WB (warung belakang) a.k.a tempat gue selalu cabut kalo mager sekolah.

-----------------

Gue Alinea biasa dipanggil alin yang gak bisa melihat sahabat atau keluarga sendiri tersakiti. Kaya yang tadi dialami mimin, sahabat gue.

Gue tuh cantik, yeeu ga percaya. Tapi ya bukan mau sombong ni. Tapi memang kenyataannya seperti itu. Banyak cowok yang mau menjadi pacar gue. Dari yang pas-pasan, ganteng aja, ganteng banget juga ada. Tapi ya gimana ya belum ada yang bikin gue jatuh cinta.

Kadang-kadang nih ya mimin di kasih barang-barang atau makanan dari cowok-cowok tersebut buat gue. Ya sebenernya buat ica juga. Dia juga banyak di sukai cowo kaya gue. Beda lagi kalo mimin, dia tuh bar-bar main nembak cowo aja.

Satu lagi sahabat gue. mamat dia cowok yang suka sama gue dari kelas 1 SMP. Tapi sekarang dia jadi sahabat gue.

"Alinnn. Ada berita baru, hot banget ini mah." Teriak mimin yang baru saja datang bersama ica lalu duduk di samping gue yang tengah memakan mie.

"Paansi min. Berisik tau ga." Sontak gua mengusap kasar muka mimin

"Serius anjir ni gua. Ada 2 cowok baru di kelas kita. Ganteng banget lin yaallah." Ucap mimin antusias.

"Engga. Masih gantengan mamat ko lin." Sela mamat yang baru dateng dan nafasnya terengah-engah.

"Bacot bat klean. Gue lagi makan aja gabisa tenang." Kesal gue menaruh garpu di mangkuk dengan kasar.

"Balik ke kelas lu pada ah."

"Yaudah sama lo ayo." Ucap mimin seraya menarik gue. Sedangkan mamat mengambil mangkok mie punya gue dan melahapnya habis.

"Bu, pulang sekolah ya alin bayar." Teriak gue ke bu papat

Cowok baru tersebut memasuki kelas dengan tatapan datar.

Kelas hening.

Semuanya memasang wajah seramnya, gatau biar apa.

Mereka malah berjalan mendekati gue. Dan duduk tepat arah jam 12. Yap! Tepat di depan gue dan mimin.

Gua yang sedang bermain pabji sontak kaget dengan keberadaan dia di depan gua.

"Eh lo pada kenapa si ko sepi gini." Teriak gue heran.

Kelas kembali ramai seperti biasanya.

"Hoi, gue coki. Yang tenang ya di kelas ini." Tegur choki.

"Yoi, harus tahan sama kegilaan kita setiap harinya. Kalau perlu lo berdua juga jadi kaya kita ye ga." Teriak pian.

Mereka berdua tersenyum. Enga-engga lebih tepatnya cuma cowo yang di depan mimin. Sedangkan cowok di depan gue diem mulu.

          💨                 

Pukul 16:40

Kesal, pengap, gerah.

Tiga kata yang pas untuk menggambarkan suasana sekarang. Yap macet, gue sekarang tengah berada di dalam mobil.

Gue tuh lebih suka bawa motor daripada bawa mobil. Karena kalo naik motor tuh lwbih ada tantangan lagi juga ga bakal kena macet gini.

Tapi nyokap gue ga ngebolehin gue bawa motor karena katanya gua cewe ga pantes.

Mau tau ga motor gue apaan sampe-sampe nyokap bilang gitu? gue naek motor KLX. Padahal banyak tau cewe yang pake motor ini yakan.

"Aaah shit, coba aja tadi gue bawa motor gabakal macet gini." Keluh gue, sumpah ini panas banget. gue ga nyalain ac, bego banget pantes panas.

Pas gue abis nyalain ac gue ga sengaja liat anak SD cewe-cowo lagi gandengan.

Kadang gue tuh suka mikir, gue dari dulu, dari pas seumuran dia sampai sekarang belum tau bagaimana rasanya jatuh cinta. Dan gue belum siap dan belum mau untuk menaruh rasa atau cinta terhadap lawan jenis. Ga, bukan, gue ga lesbi.

Mungkin gue belum bisa berkomitmen. Karena suatu permasalahan yang benar-benar membuat luka hitam yang besar di hati gue.

Gue langsung memalingkan wajah gue ke arah depan dan melajukan mobil gua karena sudah lampu hijau.

Mobil vw kodok berwarna pink mendarat di rumah kawasan Bandung tersebut.

Awalnya vw kodok ini berwarna hitam tapi karena mamih menggantinya. Nyokap terobsesi menjadikan alin 'cewek' ya gitu jadinya.

"Assalamualaikum. Mamih, abang, alin pulang." Ucap gua seraya berjalan menuju ruang tamu.

"Waalaikumsalam. Udah balik lin?. Mamih masih kerja." Jawab abang

"Iya bang, engga ke WB kenapa bang?." Tanya gue.

"Kaga, tadi temen abang minta anter pulang jadi mager ke WB harus balik lagi." Jelas abang.

"Yaudah alin masuk kamar ya bang." Ucap gue seraya langsung menaiki tangga menuju kamar gue.

Gue merebahkan tubuh di kasur. Mengguling-guling Rasanya enak banget setelah berjamur di dalam mobil.

_________

Pukul 19:20

Drrrrrrrrt drrrrrrrrt

"Ngapain mimin nelepon ya?." Gue langsung mengangkatnya.

"Kenapa min?."

"Ini mamat, alin. Lo buruan deh ke rumah sakit kasih di jl. Mangga apel."

"Ngapain?."

"Si mimin pingsan."

"Kenapa dia. Yaudah bentar gua otw."

Selamat bergulir ke part selanjutnya.

Thank u,next. Jangan bosen ya.