Gadis yang menangis segera membasuh air mata, ia langsung keluar mencari tahu apa yang terjadi pada seseorang yang nampak butuh pertolongan.
"Ya Tuhaaan, anda kenapa? Apa anda sakit?" Kalimat ini tak terbalas.
Perempuan itu muntah tak terkendali. Belum usai membuka kran air untuk membersihkan wastafel. Dia muntah lagi, lagi dan lagi. Kiki yang panik langsung memijat pangkal leher wanita tersebut.
"Tolong.. Carikan minyak anginku, " suara panik perempuan tersebut mendorong Kiki menggeledah tas. Gadis itu segera membuka minyak angin, lalu mendekatkan sedekat mungkin pada hidung perempuan lemas.
Kiki dengan cekatan membuka kran air, supaya aroma muntahan segera menghilang. Lalu gadis itu berhenti sejenak untuk menuangkan minyak angin di telapak tangannya. Kihrani membalurkan minyak tersebut di sekujur punggung terbuka perempuan yang lemas.