"Alvin,"
"Ya Tuan.."
"Tolong hentikan mobil kita di mall depan," Alvin mengangguk.
Sepasang suami istri telah sampai di pintu utama pusat perbelanjaan nomor 1 kota metropolitan. Perempuan mungil dibawa berjalan menuju showroom jual beli perhiasan.
Dua orang ajudan masih setia mengekori mereka tatkala tuan dan nona nya memutuskan memasuki kerumunan lalu menuju showroom perhiasan brand ternama.
Entah mengapa mata para ajudan awas, bahkan salah satu dari mereka membuat panggilan kepada ajudan lain yang seharusnya berjaga di sekitar mobil.
Hendra begitu cerah, mata biru tampak lebih bersemangat. Dia menarik tangan istrinya menuju etalase yang menawarkan berbagai jenis perhiasan, terutama permata dan berlian yang berkilauan.
"ambil yang kamu inginkan, sayang," tawar suami Aruna. Lelaki tersebut mengarahkan telunjuknya pada sebuah liontin berwarna kebiruan.