Giliran Dea memasuki kamar mencari Pak Surya, dua buah alas yang berupa kain dengan bentuk persegi panjang ter gelar di sana. Dea mengerjapkan matanya di nakas ada susu putih yang tertangkap di minum setengahnya. Dea tahu pak Surya bersembunyi di balik lorong dan diam-diam mengamatinya. Simbol cinta dia suguhkan untuk Dea.
Bukannya menyentuh susu dalam wadah bening, Dea malah mengenakan kain putih yang tergeletak. Gadis ini mengakhiri gerakan mengenakan seperangkat alat bermunajat dengan duduk rapi di atas alas berbentuk persegi panjang dengan lukisan Masjidil Haram.
Melihat Dea tampak menunggunya, Surya mendekati gadis itu dan sempat tersenyum. Pria dengan usia yang cukup berjarak ini menuntun sujud mereka.
Ketika semua telah usai dan tangan sang lelaki di sambut hidung mengecup perempuannya. Dea menatap pak Surya malu-malu sambil berkata lirih sekali, "Pak Surya boleh bantu Dea ambilkan susu," Mata Dea melirik gelas bening di atas nakas.