Kirana melewati hari nya seperti biasa, namun kini lebih berwarna karena Farhan selalu memberikan nya perhatian, dan Raihan masih ada diantara mereka dan biar bagaimanapun Raihan adalah ayah kandung Raka, Farhan dan Kirana mengetahui betul hal itu. Baik Kirana maupun Farhan mengijinkan Raihan untuk berinteraksi dengan Raka, selain itu Kirana takut jika melarang Raihan dia bisa menyakiti Farhan, padahal Raihan tak sepicik itu. Saat ini dia memilih mengalah menunggu waktu yang tepat untuk mengambil Raka dari Farhan, dia tak ingin mendesak Kirana , Raihan sangat tau Kirana tak suka di paksa dan Kirana bukan orang yang mudah mengubah keputusan nya apalagi menyangkut perasaan. Dengan pertimbangan ini lah Raihan memilih mengalah saat ini, yang penting baginya Raka bisa dekat dengan nya.
Siang ini Kirana janjian dengan Resty untuk makan siang.
"Kii, gimana hubungan kamu sama Farhan, pengen dengar langsung, nggak puas kamu cerita lewat telpon Mulu',," ucap Resty sambil menyuapi makanan kedalam mulutnya.
"yaa, yang seperti kamu lihat, bahagia banget beb, aku sekarang bisa berdamai dengan hati aku" Sahut Kirana ringan.
"terus Raihan" sahut Resty.
"yaa, sejauh ini aku rasa dia sudah bisa terima keputusan aku" . sahut Kirana.
"syukurlah lah,, oiaa apa kamu masih ketemu sama mommy nya?" tanya Resty. "aku menghindarinya Res,, yaa kamu tau lah mommy nya baik banget sama aku" jawab Kirana.
"mengenai Raka?" sahut Resty
"aku berharap selama nya Raka hanya akan menjadi anak ku dan Farhan Res," sahut Kirana.
"terus Raihan?" sahut Resty
"dia bisa menjadi paman bagi Raka,,, ya dia bisa bersama Raka sebagai sahabat kami kan" jawab Kirana. "apa itu nggak egois Kiii,,?" sahut Resty, "setidaknya itu sampai usia Raka paham semuanya dan kami akan jelaskan , itulah pikiran Farhan, terlalu dini jika memberi tahu Raka" jelas Kirana.
"benar juga" sahut Resty.
~~~~~~~~~~``~~~~~~~~~~
Di Ruangannya Raihan tampak serius dengan segala dokumen yang dia pegang. seorang pria berjas Rapi berdiri di depan meja nya.
"jadi Dia anak dari Praya Pratama, penguasa Perhotelan di Indonesia, dalam setahun mampu naik menjadi 20 besar pengusaha sukses di Indonesia dan orang berpengaruh di Indonesia, sedang mengembangkan bisnisnya ke Luar negeri" ucap Raihan membaca dokumen yang dia pegang.
"iya tuan, dan satu lagi, disitu tidak tertulis, dia memiliki cucu bernama Raka Putra Pertama, saat usia cucunya itu 7 tahun mereka akan mengumumkan bahwa dia sebagai penerus Kedua dari Keluarga Pratama setelah ayah nya Farhan Pratama. " jelas sang pria .
Mendengar hal itu membuat ekspresi Raihan semakin gelap dan suram, terlihat emosi memenuhi matanya. Dia meremas dokumen yang dia pegang, "kamu boleh keluar, dan berikan informasi sekecil apapun mengenai mereka, dan satu lagi jangan sampai ada media yang merilis tentang anak yang bernama Raka" jelas Raihan penuh penekan, "Baik tuan" jawab Pria berjas rapi itu, dan segera keluar dari ruangan Raihan.
"arghhhhhhh" ,, pekik Raihan melempar kertas yang dia pegang.
"dia putra ku, dia putra mahkota dari Kaviandra Group, meski kamu hebat di Indonesia tapi dia memiliki lebih dari itu" gumam Raihan penuh emosi.
Saat dia selesai berbicara, saat itu juga seseorang membuka pintu ruangannya.
"Mommy" ucap Raihan kaget melihat siapa yang memasuki ruangan nya. "kamu sedang apa Rai, kenapa banyak kertas berserakan" ucap nyonya Priska melihat ruangan anak nya, dia pun mengambil salah satu kertas dan melihat nya. Setelah melihat isinya dia menatap tajam kearah Raihan.
"Raihan jelas kan, kenapa data mantan Suami Kirana ada pada mu?" ucap Nyonya Priska merasa sesuatu yang buruk akan terjadi.
"nggak ada apa-apa mom" sahut Raihan santai dan kembali duduk ke kursi kebesaran nya.
"Raihan jangan main main yaa" sahut Nyonya Priska lagi dan berjalan mendekat ke arah Raihan.
"Raihan nggak neglakuin apapun mom" ucap Raihan.
"Raihan dengar, mommy nggak suka kamu menggunakan kekuasaan kamu buat mendapatkan keinginan kamu" ucap Nyonya Priska keras ke Raihan. "mom, Raihan nggak sepicik itu, Raihan hanya ingin memastikan sesuatu" sahut Raihan jujur. "memastikan apa Rai?" tanya nyonya Priska , 'memastikan cucu Mommy tidak akan kekurangan dari segi finansial sedikit pun mom, dan cucu Mommy berada dilingkungan yang layak, meski tak bisa melebihi kita, tapi itu lebih dari cukup' batin Raihan menjawab ucapan Mommy. Melihat Raihan diam dengan ekspresi tak Terbaca membuat nyonya Priska geram "Raihan jawab mommy" Lanjut nyonya Priska. "memastikan orang yang Rai sayang bersama orang yang tepat mom" jawab Raihan jujur namun dalam kalimat yang ambigu. Tepat sekali nyonya Priska percaya, dia berpikir Raihan hanya mengkhawatirkan Kirana. "okee, mommy pegang kata kata kamu, awas kalau kamu mengusik mantan Suami Kirana" ucap Nyonya Priska memberikan Raihan peringatan.
"yang anak mommy siapa sihh, dia atau Raihan, kenapa malah belaian dia" protes Raihan. "Mommy hanya nggak mau kamu nyakitin Kirana" sahut nyonya Priska. "Kirana?" sahut Raihan kaget. "mommy berharap Kirana itu menjadi menantu mommy Rai, tapi kalau kalian tidak berjodoh mommy berharap kamu mendapatkan yang terbaik sayang, dan bagaiamana pun Kirana dan mantan suaminya tak bersalah, jadi kamu nggak boleh bertindak diluar batas" ucap Nyonya Priska bijak.
"iyaa mom" sahut Raihan.
"Mommy ada perlu apa kemari?" ucap Raihan mengalihkan perhatian.
"Mommy pengen ngajak kamu makan siang tadi, tapi udah nggak jadi, udah keburu kesal sama kamu, mommy cari makan sendiri aja" ucap nyonya Priska dan meninggalkan ruangan Raihan.