"Dimas tolong aku ..."
Ucapan itu terus terngiang dalam pikiran Dimas yang membuatnya di liputi oleh rasa bersalah pada Wendy yang saat itu datang menemuinya di rumah sakit.
Dimas masih ingat bagaimana dinginnya sikapnya menanggapi permintaan tolong dari Wendy.
~ Flashback on ~
Pikiran Dimas masih kalut karena Laura menolak menemuinya setelah apa yang sudah ia lakukan, ia tidak tahu akan berdampak separah ini hingga Laura harus di larikan ke rumah sakit. Ia merasa menjadi pria yang sangat jahat sekarang.
"Dimas ..."
Di tengah kalutnya pikiran Dimas, suara itu memanggilnya dan terdengar putus asa.
Dimas kemudian mengangkat pandangannya dan mendapati Wendy berdiri dihadapannya dengan kedua mata sembab dan wajah yang penuh memar.
Entah kapan Wendy datang, Dimas sama sekali tidak menyadari kedatangannya.
"Ada apa dengan mu?" Tanya Dimas yang terkejut melihat kondisi Wendy saat ini.