>>> Laura POV <<<
"Kamu merasa beruntung memiliki ku?"
"Aku sangat beruntung memiliki mu ..."
Aku menatap kedua mata Dimas yang begitu dekat dengan ku, tangan ku membelai rambutnya yang terasa halus sementara tangan Dimas meligkar di pinggangku.
"Kamu yakin?"
"Aku tidak pernah merasa seyakin ini sebelumnya sayang."
hatiku menghangat mendengarnya mengatakan hal seperti itu, mungkin karena pelukannya atau ucapannya memang menembus dinding es yang membalut hatiku. Sekali lagi aku tersenyum, dan entah apa yang sudah menuntunku karena aku bergerak mencium kening dimas, hal yang selalu Dimas lakukan kini aku lakukan untuknya. Mungkin Dimas akan menertawakan ku setelah ini karena posisi ini juga menggelitik hati ku.
"Kamu tidak pegal terus berlutut begini?" Tanya ku yang merasa lega karena Dimas ternyata tidak menertawakan aksi ku.
"Bagaiaman aku bisa merasa pegal jika berada di dalam dekapan mu yang hangat ini apalgi aku mendapat bonus sebuah kecupan hangat di kening ..."
