"Bagaimana ini? Aku ingin menyentuh bagian yang lain juga? Apa boleh?"
Bagaimana caraku menjawab keinginan mu, Dimas?!
Laura menjerit dalam hatinya, tubuhnya membeku. Ia tidak dapat mengatakan sepatah katamu apalagi ketika ia mulai merasakan deru nafas Dimas menerpa punggungnya.
"A ... apa yang kamu la... lakukan?" Tanya Laura yang saking gugupnya hingga membuatnya terbata-bata.
"Aroma tubuhmu, bahkan air hujan tidak dapat menghapusnya."
Oh Tuhan, bagaimana ini? Apa aku harus diam saja dan membiarkannya melakukan apapun yang ia inginkan? Dia suami ku kan sekarang? Kenapa lebih sulit saat kami sudah resmi menjadi sepasang suami istri dibandingkan ketika hubungan kami masih tidak berstatus.
Laura masih ingat betul berkali-kali mereka terjebak situasi Nyang membuat mereka nyaris bercinta tapi sekarang ia malah bingung apa yang harus ia lakukan dengan sikap Dimas yang terang-terangan menggodanya.