"Aku gak macem-macem, mi! Calon menantu mami ini yang macem-macem sama aku sampe aku panas dingin!"
Oopsiee.... Itu adalah serangan yang tidak terpatahkan dan senyuman Dimas yang menyebalkan itu membuat Laura tidak dapat menyangkalnya.
Sekarang jantungnya dua kali lebih berdebar dari sebelumnya, menyesal ia membalas Dimas dengan cara yang sama. Jika saja Laura tahu kalau Dimas akan mengadu pada ibunya maka ia akan memilih kabur dari awal tadi tanpa perlu membalas perbuatan Dimas.
"Kamu harus tanggung jawab..." Ucap Dimas yang kini telah berdiri dihadapan Laura sambil sedikit membungkuk.
"Apa?" Tanya Laura bingung, mungkin otaknya sudah minggat dari kepalanya hingga ia tidak dapat memikirkan apapun apalagi alasan untuk menyangkal ucapan Dimas yang menyudutkannya.
"Betulkan kancing kemeja ku, tadi kan kamu yang membukanya."
"Udah deh bercandanya, Dimas! Liat tuh wajah Laura jadi pucat gitu." Tegur Dita.