"Jangan ngambek dong, sayang..." Goda Laura sambil memanyunkan sedikit bibirnya.
Hah! Dimas mendesah kesal, ia mengacak-acak rambutnya semakin frustasi hingga Laura tidak bisa menahan tawanya karena merasa puas setelah berhasil membalas Dimas tapi Dimas tiba-tiba saja menariknya masuk ke dalam ruangan yang berada di dekat mereka.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Laura bingung terlebih saat Dimas mengunci pintu lalu membuang kunci itu ke sembarang arah.
"Dimas, kamu gila!" Ucap Laura yang mulai panik dan segera mencari kunci itu tapi Dimas menahannya, ia menarik pinggangnya dan membawanya ke dalam dekapannya.
Dari belakang Dimas menghirup aroma lembut dari rambut lembut Laura. Ia tidak mengatakan apapun setelah itu selain menyibakkan rambut Laura ke depan agar ia bisa mendaratkan sebuah kecupan di bahunya.
"Dimas..." Panggil Laura dengan suara tertahan, "Hmm... Ya sayang." Jawab Dimas yang sepertinya sangat menikmati aroma tubuh Laura hingga membuat Laura seketika menegang.