"Uhuk... Uhuk ... Uhuk..." Laura menepuk-nepuk dadanya yang tiba-tiba saja terasa sesak hingga membuatnya terbatuk-batuk.
Rasanya seperti seseorang sedang membicarakannya dengan buruk tapi satu-satunya orang yang mungkin melakukan itu ada bersamanya sekarang.
Dimas terlihat sibuk melihat-lihat katalog yang berisi gaun pengantin karena sejak tadi tidak ada gaun pengantin yang memuaskan hatinya padahal ia sudah mencoba dua gaun pengantin yang menurutnya sangat ini dan gaun pengantin yang ia kenakan sekarang adalah gaun pengantin ke tiga yang ia coba.
"Semuanya sudah siap..." Ucap pegawai butik yang membantunya mengenakkan gaun sejak awal.
Tirai kemudian terbuka secara perlahan, ini sudah yang ketiga kalinya dan Laura masih saja menahan nafasnya karena merasa gugup.
Kedua matanya bertemu langsung dengan kedua mata Dimas begitu tirai terbuka dengan sempurna.