"Apa yang kamu pikirkan sayang? Ayo kita mandi, aku mulai kedinginan..."
Laura hanya bisa menahan nafasnya ketika Dimas semakin mendekat, tangan Dimas bahkan mulai menurunkan tali gaun di bahunya dan mengecup bahunya singkat.
"Dimas..." Panggil Laura dengan suara bergetar menahan erangan akibat ulah Dimas.
"Kenapa sayang? Kamu ingin mulai dari ciuman dulu?"
Oh Tuhan, Kembalikan saja kosa kata pedas yang bisanya Dimas gunakan dan jangan tukar dengan kalimat rayuan mematikan seperti ini, aku tidak sanggup Tuhan...
Dimas sungguh menguji iman ku!
Dimas terlihat kembali menunjukkan senyumannya yang perlahan menjadi tawa kecil yang langsung membuyarkan kegugupan Laura.
"Kamu menertawakan ku?" Tanya Laura galak, ia tidak terima karena ini masih sangat pagi dan ia sudah di permainkan habis-habisan.
"Kamu harus liat wajah tegang mu tadi terlihat seperti ini..." Ucap Dimas sambil memperagakan ekspresi Laura dan terus tertawa.