"Bukan begitu, sayang..."
Dita tertegun untuk beberapa saat saat Laura memanggil Dimas dengan panggilan sayang, ia membiarkan Pratama mengusir Dimas agar Dimas sadar tapi setahunya Dimas masih menemui Wendy tapi kenapa Laura bersikap sangat manis kepada Dimas? Apa Dimas sudah menyesali kesalahannya dan memutuskan untuk bersama dengan Laura sesuai harapannya? Atau Dimas hanya sedang mempermainkan Laura yang bodoh karena perasaannya?
Ada banyak pikiran yang masuk ke dalam benaknya tapi tidak ada satupun yang bisa Dita ungkapkan selain hanya bisa menuruti permintaan Laura dan meninggalkannya dengan Dimas di dapur.
"Kopi dan camilan selama menunggu, untuk mami khusus jus jeruk..." Ucap Laura seraya meletakkannya ke atas meja.
"Laura, kamu dan Dimas..." Pratama baru akan bertanya tapi Laura sudah pergi lebih dulu sehingga ia hanya bisa menyimpan pertanyaannya sekarang dan duduk berdua dengan Dita yang memiliki rasa penasaran yang sama.