Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

fa.na

bpantoro
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.5k
Views
Synopsis
#ini bukan sinopsis namun hanya sebuah disclaimer belaka ———–––———–––———–––——— Ini merupakan kumpulan cerita pendek (cerpen) yang ditulis melalui proses overthinking penulis di malam hari. Segala kisah yang dituangkan ini hanyalah fiksi belaka dengan penggunaan nama, tempat, dan alur kisah yang penulis karang sesaat sebelum memulai alinea pertama setiap ceritanya. Umumnya romansa pada kumpulan cerita ini ditulis bukan berdasarkan kisah pribadi penulis, namun penambahan bumbu-bumbu kesedihan serta keceriaan—jika ada— bisa jadi berasal dari pengalaman penulis yang ditransformasikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat menyatu dengan imajinasi penulis saat menulis cerita. Beberapa aspek lain juga akan penulis tambahkan supaya cerita tidak hanya berkisah tentang cinta-cintaan saja. Namun penulis sedang ingin mencoba menulis beberapa kisah tentang sebuah perpisahan serta kisah tentang sebuah hubungan antar manusia yang tidak ditakdirkan untuk bersama. Jika suka silakan dibaca dan ditambahkan ke dalam library masing-masing. Terima kasih. salam, bpantoro

Table of contents

Latest Update2
U and I4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Jatuh (cinta)

Aku pernah merasakan jatuh cinta.

Tak pernah ku hitung sudah berapa kali aku merasakannya.

Yang aku tau, setiap kali aku jatuh cinta, pasti aku lah yang akan 'jatuh' terlebih dahulu.

Jatuh ke dalam lubang yang ku sebut Lubang Perasaan.

Jatuh, jauh, semakin dalam, hingga sedalam palung di lautan terdalam.

Tak banyak yang bisa kulakukan di dalam sini. Aku hanya bisa menunggu dan berharap dia yang aku cintai juga akan terjatuh menemani di dalam lubang ini bersamaku.

Namun, ia yang kuharap tak kunjung menghampiri. Ia justru membiarkanku sendiri di sini hingga aku sakit dan membusuk di dalam lubang ini.

Hingga akhirnya aku putuskan untuk keluar dari lubang ini dan menamainya dengan nama Lubang Kesengsaraan.

Kemudian, aku memutuskan untuk hidup lebih berhati-hati lagi di kemudian hari.

Berhati-hati saat berjalan melewati Jalan Kehidupan ini. Dan bukan lagi berjalan sambil melihat ke atas, namun sambil melihat ke bawah.

Berjalan dengan hati-hati, tenang dan sebisa mungkin menghindar dari 'Lubang Perasaan' yang tersebar di sepanjang Jalan Kehidupan.

Karena aku tau, bahwa semua telah diatur oleh yang di atas, tak terkecuali dengan jodoh.

Aku tak harus lagi berjalan sambil melihat ke atas. Berharap jodohku akan turun menghampiri.

Yang perlu aku lakukan adalah terus berjalan sambil melihat ke bawah.

Mungkin saja nantinya aku akan menemukan jalan penuh lubang yang juga akan dilewati oleh jodohku.

Dan semoga saja ia tak sengaja jatuh ke dalam lubang itu tepat di hadapanku. Sehingga, aku dapat langsung membantunya bangkit tanpa membiarkan ia sengsara terlalu lama di dalam sana.

Lalu kami dapat melanjutkan perjalanan ini.

Perjalanan di Jalan Kehidupan, bersama-sama dan untuk selama-lamanya.