( POV AFRIN)
Saat di perjalanan pulang mereka hanya memandang AFRIN dengan seksama, gadis yang selama 6 blan ini tidak pernah mengunjungi mereka dan sekarang saat gadis yang mereka rindukan kini tengah duduk. bersama mereka di mobil dengan baju panjang yang menutupi tubuh nya dan hijab yang menutupi kepalanya.
" ada apa nek kok sampek ngeliatin AFRIN segitunya ". tanya AFRIN
" Oh tidak ada apa2 sayang nenek hanya pangling meliat perubahan kamu semakin cantik dengan baluran hijab mu".sahut neneknya
" trima kasih nek ". ucap AFRIN sambil mrncium pipi neneknya.
Setibanya dirumah AFRIN bergegas menuju kamarnya untuk menghilangkan penat sesaat kemudian mandi dan bersiap siap untuk menjalankan kewajibannya saat adzan magrib akan berkumandang. Tak terasa AFRIN tertidur mulai mengantuk setelah menjalan kan sholat nya, ia pun tertidur dengan pulasnya mungkin karna kecapean.
Jam sudah menunjuk tepat jam 3 AFRIN bangun dan langsung menuju kamar mandi menhambil wudhu', sholat tahajjud, dan membaca al-qur'an. Saat azdan subuh selesai berkumandang ia langsung memulai sholat subuhnya. Begitulah keseharian dia memulai paginya. Ia pun langsung menuju dapur dan disana sudah ada mbok RATIH pembantu di rumah nenek nya.
" pagi mbok? mau masak ap?" sapa AFRIN
" pagi non, mau masik nasi goreng saja non"
" iya sudah saya bantu biar cepet". mbok RATIH terdiam dengan senyuman ia tau bahwa orang yang bersamanya saat ini joga dalam memasak.
" oh iyy mbok mana RINI? semalam saya blom sempet bertemu dengannya ".
" lagi bersih2 di atas non,jadwal kuliahnya pagi sekarang? "
" oh lagi semester terakhir kan iyy? "
" iyy non"
RINI adalah anak dari mbok RATIH, iya cukup cerdas, berkompeten, ulet dan telaten.
Ia dan AFRIN bersahabat dari kecil. Rini sangat menghargai Afrin karna ia baik kepadanya bahka Afrin tidak menganggap Rini sebagai pembantu, ia sudah menganggap Rini sahabat sekaligus saudaranya.Dengan Keakraban mereka sering kali orang beranggapan bahwa mereka seperti saudara. Umur Afrin dan Rini hanya selisih 1thn saja
" mbok sudah hampir siap, tolong mbok panggil kakek sama nenek,biar saya yg hidangkan sekalian Rini juga iyy". mbom Ratih segera memanggil mereka dan mulai sarapan. Dan ketika selesai Rini langsung bertanya pada Afrin
" non Afrin jam berapa sampai? maaf kemaren Rini masih ada tugas kuliah jadi pulang agak malam "
" iya tak apa, dan sudah berapa kali saya bilang jgn panggil saya nona cukup Afrin saja"
" baiklah, tapi apakah bener kamu menetap disini dan kuliah bersama ku "
" iya begitulah, tapi saya mungkin tidak full kuliah ada banyak kegiatan lainnya yg harus saya jalani." Rini menganggukkan kepala nya ia yang tidak tau bahwa Afrin sudah lulus S2 menanyakan hal itu padanya
" baiklah kakek akan mengurus pendaftaran mu sayang ". ucap kakeknya
" trima ksih kek" Afrin lalu mencium punggung tangan kakeknya
" oh iya lusa di kampus lagi ada penguluhan gitu katanya untuk pembelajaran kepada mahasiswa sekaligus meninjau perkembangan mahasiswa disana dan yang memberi penguluha adalah cucu dari pemilik kampus. Dia seorang pengusaha muda yg terkenal sekarang ". Afrin hanya terdiam mendengar Rini yang begitu antusias begitu pula dengan kakek neneknya yang mulai tersenyum.