"Kamu beneran ga mau bikin akun sosmed pribadi?" Astro bertanya padaku.
Kami sedang duduk berhadapan di salah satu sudut gerai kopiku di dekat sekolah setelah kelas muay thai. Ditemani satu coffee latte, satu americano dan sepotong cake kurma yang rencananya akan kami makan berdua.
Aku sengaja mengajak Astro ke sini untuk melihat kinerja karyawan tanpa mereka mengetahuinya. Tak ada yang mengenaliku sebagai pemilik gerai kopi karena terlihat seperti anak SMA biasa. Ini menguntungkan karena selama satu jam duduk di sini, semuanya terlihat baik-baik saja.
"Ga minat. Kenapa?"
"Biar aku bisa tag kamu di instagram."
Aku terkejut, "Kamu upload fotoku?"
"Belum. Kamu kan ngelarang aku upload foto kamu. Aku masih pegang omonganku walau aku tau temen-temen kamu pernah upload. Termasuk Zen." ujarnya, dengan penekanan saat dia menyebut nama Zen.