Kami sampai di rumah saat Oma baru saja akan berangkat ke rumah sakit. Astro menolak meninggalkanku sendiri hingga menumpang mandi di kamar mandi dekat dapur dan berganti pakaian dengan pakaian ganti yang ada di mobilnya.
Dia memilih tidur di sofa di ruang tengah karena tak ada kamar lebih di rumah ini. Satu-satunya kamar lebih yang seharusnya untuk kamar tamu sudah kuubah menjadi ruangan khusus mengerjakan semua pesanan kerajinan tangan bertahun lalu. Walau aku sudah memiliki toko, tapi ruangan itu belum kuubah kembali menjadi kamar tamu.
Aku tak sampai hati membiarkannya tidur di sofa seorang sendiri, hingga memutuskan untuk menemani. Kami memilih sofa yang berbeda untuk berbaring, dengan letak sofa berhadapan dan meja yang memisahkan.
"Astro." aku memanggilnya dengan mata terpejam karena mataku terasa berat sekali.
"Something bothering you (Ada yang kamu pikirin)?"