Aku terbangun dengan tubuh meringkuk di kursi di depan ruang rawat khusus, dengan selimut yang menutup tubuhku. Selimut yang biasa berada di mobil Astro. Mungkin Astro yang mengambilnya saat aku tertidur dan menyelimutiku dengannya.
Aku mengeluarkan lengan dari dalam selimut untuk melihat jam, pukul 04.33. Aku mengedarkan pandangan, ada orang yang sedang menunggui keluarganya sepertiku. Beberapa orang tidur dan beberapa orang sedang berkutat dengan handphone mereka.
Aku menggosok ujung hidung perlahan. Aku tak suka dengan aroma rumah sakit karena selalu mengingatkanku pada kematian keluargaku. Entah kenapa aku selalu berpikir hal-hal buruk akan terjadi di tempat ini.
Aku merebahkan tubuh ke kursi. Kursi panjang ini cukup untuk menopang tinggi tubuhku. Aku menyelimuti diriku sendiri dan menatapi langit-langit, lalu berkutat dengan pikiranku sendiri. Sampai saat ini Opa masih belum sadar.