Kami sampai di rumah peninggalan Kakek Indra tepat waktu. Kami dirias oleh Mami Kalila karena Ray yang meminta menggunakan jasanya. Ray berkata hasil riasan Mami Kalila bagus sekali saat melihatku dan Astro menikah.
Kami berangkat bersama ke gedung tempat acara akan berlangsung, dengan berbagai seserahan yang terpisah di tiga mobil, salah satunya mobil yang kupakai. Saat ini aku baru menyadari benda seserahan dari Astro saat kami menikah ternyata tak terlalu berlebihan.
"Hai, Cantik." ujar Astro sambil mengecup pipiku saat aku baru saja duduk di jok tengah dan menutup pintu.
"Jangan cium-cium. Nanti make up-nya rusak." ujarku sambil menatapnya sebal.
"Rusak apanya? Waktu resepsi kita yang berantakan itu aja make up-nya masih bagus sampai malem kok. Sini kamu." ujarnya sambil mengecup bibirku.
Aah, laki-laki ini benar-benar ....