Sebagian besar orang yang datang ke resepsi pernikahanku kembali datang. Kali ini untuk mengantar Opa ke peristirahatannya di sebuah pemakaman tua dan sederhana di Magelang, dekat dengan rumah Opa yang kupakai untuk menandatangi semua berkas hak waris. Aku baru tahu, bahwa di rumah itu dulunya berdiri rumah peninggalan orang tua Opa, tapi sudah direnovasi dan diperluas.
Astro terus berada di sisiku dan memelukku sepanjang prosesi pemakaman, dengan Oma di sisiku yang lain dan Ibu di sisi Oma satunya. Kami dikelilingi anak-anak asuh Opa, keluarga Kakek, juga keluarga Denada. Mayang dan Kak Liana bahkan memaksa diri untuk pulang dan mengajak keluarganya datang ke pemakaman. Semua karyawan Opa dan partner kerjaku juga datang.
Namun keluarga Zen memberi ruang dan tak memaksa untuk bicara denganku sebelum aku mengatakan apapun. Aku meminta Kyle menghampiri mereka dan menyampaikan pesan bahwa aku akan menemui mereka hari minggu, sebelum pulang ke Surabaya.