Ibu menatapku tak percaya, "Faza tau di mana Ana?"
"Faza ga tau, tapi Bunda mungkin masih hidup, dan ... mungkin Opa tau di mana Bunda."
Ibu terkejut hingga menutup mulut dengan tangan. Ayah menatapku penuh perhitungan dengan tangan masih menggenggam satu tangan Ibu. Tangan Astro yang berada di bahuku bahkan terasa kaku.
Aku tahu kalimatku sesaat lalu serius sekali. Akan fatal jika menuduh Opa tanpa bukti, tapi entah kenapa aku merasa yakin sekali.
"Faza minta maaf karena cerita semuanya ke Oma karena Opa yang minta. Faza lupa sama pesen Ibu sebelum ke sini." ujarku untuk memecah keheningan.
Ibu melepas tangan yang menutup mulut dan menggeleng dengan gusar, "Ibu cuma ... khawatir Oma bikin perhitungan sama keluarga Pranoto kali ini. Calon anak keduanya meninggal karena keluarga itu dan sekarang keluarga itu ganggu Faza. Oma mungkin ga akan tinggal diem."