Sambungan teleponku terputus begitu saja dan membuatku panik hingga mencoba menelepon Opa beberapa kali, tapi tak ada jawaban. Aku menatap Kyle dari spion tengah, tapi dia justru fokus dengan rute perjalanan. Aku menoleh untuk menatap Astro. Dia sedang berkutat dengan laptop di hadapannya.
"Penerbangan ke bandara Ahmad Yani ada jam tujuh lewat sepuluh sama jam tujuh lewat lima puluh." ujar Astro tanpa mengalihkan tatapan dari laptop.
"Bisa kita ke bandara buat ngejar pesawat?" aku bertanya pada Kyle.
Kyle melirikku dari spion selama sedetik dan segera mengalihkan tatapan kembali ke rute perjalanan, "Akan lebih aman buat Nona tetep sama Kyle. Kita tetep lewat jalur darat."
Aku menatapnya tak percaya dan berteriak, "Opaku dalam bahaya, Kyle! Bisa-bisanya kamu lebih milih jalur darat dibanding naik pesawat buat bantu Opa?!"