Aku memeluk pinggangnya dan menyandarkan dagu di bahunya, "Kamu yakin?"
Astro mengelus puncak kepalaku dan mengangguk, "Kita bisa coba."
"Pakai cara apa? Dia ga pernah keliatan ngerjain semua urusan kotor sendirian. Lagian dia taunya aku ga tau apa-apa soal keterlibatan dia di kecelakaan jembatan itu. Donny juga pasti nebak hal yang sama."
"Leave it to me (Serahin ke aku)."
Aku menghela napas dan membenamkan wajah di bahunya. Entah kenapa ini terasa berat. Seolah ada batu menghimpit dadaku dan terasa sesak.
Aku tak ingin memancing keributan apapun lagi. Aku sangat ingin hidup dengan tenang. Aku akan memilih untuk berpura-pura tak tahu tentang rencana jahat siapapun padaku, tapi sepertinya saat ini aku memang tak bisa menutup mata.
Namun haruskah seperti ini?
Astro melepas pelukanku dan menggeser posisi tubuhnya menghadap ke arahku, "Ga usah dipikirin dulu. Nanti aku kasih tau rencanaku kalau udah waktunya."