Chapter 530 - Sipir

Gerard menatapku bingung, "Rel kereta api mana?"

Aku tersenyum. Sepertinya yang kumimpikan memang hanya mimpi. Entah kenapa terasa lega sekali. Aku menoleh untuk menatap Astro yang duduk di sisiku dan mengecup pipinya. Dia terlihat terkejut dan bingung di saat yang sama, tapi aku mengalihkan tatapan kembali pada Gerard.

"Kenapa kamu milih jadi pelukis tiruan? Kamu ga mungkin ga tau itu ilegal kan?" aku bertanya dengan pikiran yang jauh lebih jernih dibanding berbulan-bulan belakangan ini.

Gerard menatapku ragu bercampur kesal, "Kamu jadi kayak sipir penjara. Ga ada pertanyaan lain yang mau kamu tanya selain itu?"

Aku menggeleng, "Aku penasaran. Kamu bisa jadi pelukis hebat tanpa harus bikin lukisan tiruan. Aku pasang lukisan kamu di Surabaya. Aku suka. Goresannya sama pemilihan warna kamu bagus. Kamu bahkan bisa pakai koneksi ke Om Hanum buat pasarin lukisan kalau mau. Om Hanum sama Om Hubert deket kan?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS