Masih teringat ekspresi wajah Opa saat berkata akan mewariskan sebuah denah rumah dengan kode yang harus kami pecahkan untuk mencari keberadaan ruang rahasia lain di rumah Opa. Yang sebetulnya adalah rumah mahar milik Oma. Aku hampir saja melupakannya.
Informasi yang Opa berikan sepanjang pagi padaku membuatku banyak berpikir. Jika benar aku memang memiliki penjaga tak terlihat dan Opa bisa dengan mudah mengetahui gerak-gerikku, untuk apa Opa meminta Zen menjagaku? Aku bahkan mengingat hasil sadapan Axelle dari handphone Zen saat Opa bertanya apakah Zen mengetahui siapa yang membuatku terluka di kompetisi robotik hampir dua setengah tahun lalu.