"Faza ini o ..."
Aku memberi Umar sebuah isyarat untuk menghentikan apapun yang akan keluar dari bibirnya dan Umar benar-benar berhenti. Aku tersenyum dan menatap mereka bergantian.
"Tunggu ya. Aku panggilin manager kita." ujarku sambil bangkit dan kembali ke lantai dua.
Aku menjelaskan keadaan di bawah secara singkat pada Putri dan meminta Putri turun bersamaku. Alih-alih mengikuti Putri ke meja yang tadi kutinggalkan, aku justru ke dapur untuk membuat seteko sirup dingin. Aku memindahkannya ke nampan, dengan empat gelas lain di sisinya.
Aku meletakkan nampan di tengah-tengah mereka dengan tenang dan menuang air ke masing-masing gelas, lalu menaruh masing-masing satu di depan setiap orang. Aku tersenyum dan naik ke lantai dua untuk mengambil laptop, lalu turun kembali dan duduk di meja di sebelah mereka sambil mulai mengerjakan pekerjaanku yang lainnya.