"Kenapa berita kalian mau ke Jerman malah ada di mana-mana? Ini pasti kerjaan kalian kan?" terdengar suara Ayah yang gusar di ujung sambungan telepon. Ada satu earphone yang terpasang di sebelah telinga kami masing-masing.
Kami sedang berada di atas bianglala setelah puas bermain dengan teman-teman kami di wahana lain beberapa saat lalu. Aku dan Astro memang hanya berdua di sini, duduk bersisian menatap langit malam seperti yang kami lakukan beberapa minggu yang lalu.
Yang lainnya menaiki kotak bianglala yang berbeda karena ini sudah larut sekali. Aku tahu Liam, Hasto, dan Pratama sengaja membiarkan aku dan Astro, juga Jojo dan Jeanny untuk memiliki waktu kami berdua dengan pasangan masing-masing.
"Astro cuma ngasih tau Sendy waktu di galeri weekend kemarin. Di sana ada anak-anak galeri juga, tapi Astro juga ngasih tau temen-temen deket Astro di sini sih." ujar Astro dengan nada bersalah yang akan membuat siapapun mempercayainya, tapi bukan aku.