Chapter 471 - Rindu

"Namanya Friesia. Nona kenal?"

Jantungku yang hampir berhenti berdetak kembali menemukan iramanya. Aku sempat berpikir Pak Simon akan menyebutkan nama Gerard dalam sedetik waktu yang terlewat.

"Aku ga kenal, tapi nanti aku coba cari tau. Bapak ada meeting kan sebentar lagi. Aku tutup telponnya ya."

"Baik, Nona."

Aku menutup telepon sesaat setelahnya dan memasukkan handphone ke saku, lalu menyandarkan punggung ke punggung kursi. Entah kenapa terasa lelah sekali.

Aku melirik ke jam di dinding dapur, pukul 11.02. Sudah lama berselang sejak Oma berkata akan menelepon. Haruskah aku menelepon lebih dulu?

Aku berpikir lama sekali, tapi aku akan menunggu Oma yang menelepon. Oma tak mungkin lupa pada janjinya.

Aku menutup semua bar pekerjaanku, lalu mematikan wifi dan laptop. Aku mengamitnya dan membawanya bersamaku ke atap. Aku akan mengerjakan beberapa desain perhiasan setelah melanjutkan lukisan rumah peninggalan Kakek Indra.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS