Chapter 464 - Tempat

"Papa minta maaf, Za. Demi kamu juga." ujar Kak Sendy melalui sambungan telepon. Kak Sendy baru saja memberitahuku tentang pembatalan tawaran Om Hanum padaku sebagai salah satu pengurus galeri. Kak Sendy berkata mungkin nanti jika keadaan sudah jauh lebih baik, Om Hanum akan mempertimbangkan hal itu kembali.

"It's okay. Thank you infonya, Kak." ujarku sambil memutar kuas yang sedang kupegang.

"Apanya yang thank you? Kamu selalu terlalu sungkan. Oh ya, gimana Denada?"

"Baik kok. Kakak bisa tanya sendiri ke Denada kalau khawatir."

"Iya sih. Aku cuma ngerasa ga enak. Mungkin aja aku ganggu."

Aku tersenyum, "Kakak suka Denada?"

Entah kenapa aku baru terpikirkan hal ini. Mereka bahkan sama-sama satu tahun lebih tua dariku.

Aah, aku melupakan Xavier.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS