Aku masih menatap aplikasi peta di handphone dan mengingat-ingat apakah aku pernah ke sana saat masih kecil dulu. Jalan besar dan jalan alternatif terlihat tak lagi sama bagiku. Mungkin karena sudah bertahun-tahun berselang sejak aku terakhir tinggal di rumah peninggalan Ayah.
Rumah peninggalan Ayah berada di sebuah kampung di gunung pasif dengan banyak akses hutan yang sepertinya sekarang sudah banyak diubah menjadi perumahan dan pusat aktivitas, juga pusat perbelanjaan. Sepertinya aku akan kesulitan mengenali area itu lagi jika ke sana.
Astro meletakkan empat lembar pancake dengan potongan buah dan madu di atas piring di hadapanku, "Sarapan dulu. Kalau ada waktu nanti kita ke sana."
Aku mengangguk dan meletakkan handphone di meja, lalu memotong pancake dan memasukkan satu suapan ke dalam mulutku. Pancake buatan Astro enak sekali.