Seperti ucapan Kakek, Opa tak akan memberikan kepercayaan begitu besar pada orang yang tidak dikenalnya dengan baik. Jika memang benar Opa merasa berutang budi, kurasa aku bisa mengerti.
"Dewanto selalu rajin belajar dan selalu cekatan jadi ibu setuju tanpa banyak syarat, tapi Dewanto minta izin pindah lagi ke Magelang setelah jadi agen rahasia dan tinggal di sana sampai Abidzar ngejar Ana ke rumah. Dewanto pindah ke rumahnya yang sekarang sejak kejadian Abidzar itu. Rumah itu rumah mahar Sagenah (Oma)." ujar Kakek sambil menatapku lekat seolah sedang bertanya apakah aku tahu tentang semua yang dikatakannya atau tidak.
"Faza tau rumah itu rumah persembunyian. Mm, Ayah yang ngasih tau Faza." ujarku untuk memecah hening yang terjadi karena Kakek berhenti bicara.