"Kamu ga serius kan?"
"Aku serius. Sebelum kamu mutusin buat sekolah formal, aku lumayan sering ke sini. Udah ga pernah lagi sejak aku harus jagain kamu ke mana-mana."
Aku menatapnya tak percaya, tapi yang kulihat sekarang adalah nyata. Aku menarik napas perlahan. Aku mengingat tatapan matanya yang berkilat semalam walau dia segera mengalihkan tatapan dariku dan aku tak memiliki keberanian untuk bertanya kenapa tatapannya berubah seperti itu.
Semalam kami langsung memasuki kamar dan membersihkan diri, lalu aku segera tertidur di pangkuannya saat dia sedang membaca buku bisnis yang diambilnya dari ruang bawah tanah. Aku bahkan tak memikirkan tentang keberadaan semua orang yang seharusnya berada di mansion.
"Ibu tau soal ini?"
"Ibu ga tau. Jaga ini jadi rahasia, okay?"
"Kenapa kamu kasih tau aku kalau gitu?"