"Kenapa kamu ga beli hair dryer?" Astro bertanya sambil mengusap rambutku dengan handuk.
Kami sedang duduk berhadapan di atas tempat tidurku setelah mandi bersama beberapa saat lalu. Kami sudah berpakaian dan siap untuk berangkat ke bandara, tapi rambut kami masih basah dan membutuhkan waktu untuk mengeringkannya.
"Ribet kalau pakai hair dryer sendiri makanya aku ga pernah pakai. Lagian rambut lebih sehat kalau keringnya alami." ujarku sambil terus memejamkan mata karena sensasi usapan di kepalaku membuatku mengantuk.
"Tapi jadi lama keringnya. Kalau aku ga ngalah cuma satu sesi aja kita bisa telat sampai bandara."
Aku membuka mata dan mengecup bibirnya, "Thank you."
Astro menatapku tak percaya, "Nanti aku tagih kalau kita sampai Surabaya. Sekalian sama bonusnya. Totalnya jadi tiga sesi."
Aah, laki-laki ini benar-benar ....