"Nanti Faza kabarin Oma sebelum berangkat besok malem. Faza belum ngobrol sama Astro soalnya." ujarku pada Oma melalui sambungan telepon.
Setelah menelepon Teana, aku langsung menelepon Oma. Oma berpikir aku mungkin saja lupa meneleponnya hari ini karena terlalu sibuk hingga tak begitu mengharapkan telepon dariku, yang justru membuatku merasa bersalah dan memutuskan akan merayu Astro untuk berangkat besok malam.
"Kalau emang ga bisa ga pa-pa kok. Jangan terlalu maksain diri. Astro pasti capek. Kerjaannya juga banyak kan?"
"Iya, Oma. Faza tau kok. Besok pagi Faza kabarin atau paling telat besok sore."
"Iya. Ya udah, Oma ga bisa lama-lama. Sebentar lagi giliran Opa check up. Faza baik-baik sama Astro ya."
"Iya, Oma. Nanti kabarin Faza gimana hasil check up-nya ya."
"Iya. Oma tutup ya."
Aku hanya menggumam mengiyakan dan sambungan telepon kami berakhir begitu saja. Aku menatap jam di sudut layar handphone, pukul 11.14.