"Thank you." ujarku sambil memijat kepala Astro di dalam bath tub. Aroma green tea dari sampo dan citrus dari bath bomb yang kami pakai menguar ke seluruh ruangan.
"Buat apa?"
"Buat semuanya."
Astro menoleh dan membalikkan tubuh untuk menatapku sebelum mengangkat tubuhku untuk duduk di pangkuannya, "Mikir apa kamu?"
"Jangan gini, ih." ujarku sambil berusaha menjauhkan tubuhku darinya, tapi dia menahanku. Aku sedang tak ingin bercinta dengannya, tapi posisi ini benar-benar membuatku salah tingkah.
"I don't mind. Kita kan ga cuma sekali begini."
"Tapi aku lagi ga pengen making love sama kamu."
Astro memberiku senyum menggodanya yang biasa dan mengecup tengkukku hingga bulu halusku meremang, "Aku rayu sampai kamu mau."
Aah, laki-laki ini benar-benar ....
"Please, Astro. Kita harus istirahat. Nanti tengah malem katanya mau kerja." ujarku sambil berusaha menjauhkan wajahnya dari tengkukku, tapi tenagaku tak sebanding dengannya.