"Honey." terdengar suara yang menggema di kejauhan.
Aku tak dapat melihat siapa yang bicara, tapi dia memanggilku berulang-ulang. Kemudian terasa seperti ada yang menarikku dengan kasar. Saat aku membuka mata, aku mendapati Astro sedang terduduk dan menarik jari telunjukku.
Astro menoleh tepat saat aku menatapnya, lalu menarikku untuk duduk dan memeluk tubuhku dengan tatapan yang terlihat panik. Entah bagaimana, tapi dia terlihat lega sekarang.
"Sorry, tadi kamu manggil-manggil Fara. Aku panik jadi aku tarik jari kamu biar kamu bangun." ujarnya sambil terus mengecup puncak kepalaku.
Aku menarik napas dan menghembuskannya perlahan, "I'm okay. Maaf bikin kamu khawatir."
Astro melonggarkan pelukannya dan menatapku lekat, "Kamu ... mau ikut terapi?"
Aku menatapnya bingung, "Terapi apa?"
Astro terlihat ragu-ragu, "Ke psikolog, Honey. Belakangan ini kamu sering mimpi buruk."